loader

IOPC ke 7 di Bali, Bahas Inovasi dan Transformasi Industri Kelapa Sawit

Foto

BALI, GLOBALPLANET - Pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri kelapa sawit Krisis ini telah memengaruhi pasokan dan permintaan komoditas kelapa sawit akibat penurunan permintaan dan pembatasan mobilitas yang diberlakukan oleh banyak negara.

Disamping itu, pembatasan mobilitas oleh banyak negara selama pandemi juga memicu kenaikan harga input produksi terutama pupuk, yang secara signifikan mendorong kenaikan biaya operasional produksi.P

usat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi perkelapasawitan kembali menyelenggarakan agenda pertemuan ilmiah 4 tahunan, yaitu International Oil Palm Conference (IOPC) yang Ketujuh di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 14-16 Maret 2023 dengan tema “Coping The Matters, Ensuring The Future”.

Kepala PPKS, Edwin Lubis dalam sambutannya pada konferensi pers Selasa, 14 Maret 2023, mengatakan dengan tema ini, IOPC 2022 diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi baru bagi pemangku kepentingan industri kelapa sawit untuk menghadapi berbagai tantangan- tantangan ditengah ketidakpastian ekonomi global dan memastikan keberlangsungan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan.

“Para peserta dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang teknologi terbaru dalam produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan dan manajemen risiko bisnis. Di samping itu, melalui pameran dan klinik sawit, para peserta juga diajak untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dan membentuk jejaring dengan sesama pelaku industri kelapa sawit dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi saat ini,” ujar Edwin Lubis.

Pada kesempatan ini, Asisten Deputi Kehutanan dan Perkebunan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto menambhkan pentingnya untuk melanjutkan semangat keberlanjutan kelapa sawit untuk menjawab tantangan saat ini dan menjamin keberlanjutan industri kelapa sawit di masa depan.

Tak henti disitu, Direktur Holding PTPN Abdul Ghani ikut memberikan komentarnya terhadap industri kelapa sawit.

Abdul Ghani mengatakan pentingnya meningkatkan kemandirian petani kelapa sawit melalui integrasi mini palm oil dan pengolahan minyak sawit high olein.

“Dengan begitu, kita harapkan isu minyak goreng untuk masyarakat kecil tidak akan ada lagi, bahkan bisa menyelesaikan masalah stunting serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Jika minyak goreng biasa telah melalui tahap bleaching (proses yang membuat warna minyak goreng menjadi bening), minyak makan merah justru mempertahankan keaslian warna merah yang berasal dari warna asli buah sawit. Sebab, di situlah terkandung karotenoid, zat bergizi yang menyehatkan,” ujar Abdul.

Minyak makan merah diketahui memiliki kandungan vitamin A dan E yang tinggi.

Dengan begitu, minyak makan merah dapat berperan mengatasi persoalan stunting atau kekerdilan karena kekurangan vitamin A dan E, terutama di wilayah pedesaan.

Terakhir, Direktur PT RPN, Dr. Iman Yani Harahap menutup dengan penciptaan berbagai inovasi teknologi guna meningkatkan efisiensi dan daya saing komoditas perkebunan.

Share

Ads