LAHAT, GLOBALPLANET.news - Korban diduga tewas akibat tersengat arus listrik kabel induk PLN, gara gara jarak antara kabal listrik sudah hampir menyentuh tanah atau melonggar.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.30 WIB, saat itu korban bersama tetangga satu desanya yang berjumlah 11 orang selesai istirahat, dan hendak kembali upahan merumput di lokasi kejadian," katanya.
Pihak berharap agar kasus ini segera mendapatkan titik terang dan ada tindaklanjut.
Sementara, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat, Sanderson menduga, insiden itu terjadi akibat Standar Operasinal Prosedur (SOP) tidak dijalankan oleh pihak tertentu. Sehingga mengakibatkan nyawa pekerja melayang.
"Polisi harus serius menyelidiki kasus ini, agar bisa diketahui siapa yang harus bertanggung jawab secara hukum terhadap nyawa Mita," tegas Sanderson.
Berharap para pihak mengenyampingkan pemahaman "sudah ajal" karena memang semua akan meninggal jika sudah ajalnya. Namun semua itu pasti ada sebabnya dan harus dilakukan penyelidikan dan penyidikan yang serius.
"Jika ini benar terjadi akibat kelalaian PLN, maka PLN perlu membenahi diri untuk mengantisipasi agar masalah serupa tidak terulang," ucapnya.
Sebelumnya, saat kejadian korban diduga tidak mengetahui adanya kabel listik yang menjuntai, setinggi lebih kurang 1,5 meter di hadapannya. Korban lalu tidak sengaja menyenggol kabel yang saat itu sedang dialiri listrik tegangan tinggi. Akibat korban mengalami luka bakar dibagian tangan, muka dan kaki. Korban sudah tak bernapas saat di temukan di lokasi kejadian.
"Iya benar, kejadiannya seperti itu. Kita juga sudah cek ke lapangan, kabal tersebut memang melonggar akibat bencana longsor dan banjir beberpa hari lalu," pungkas Tasili, Kepala PLN Rayon Lembayung Lahat, dihubungi via seluler.