PALEMBANG, GLOBALPLANET - Unit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Palembang menangkap empat tersangka kasus pembobolan rumah. Satu tersangka bernama Rajiman (44) mantan disebutkan pernah menjadi Kades di Kabupaten Banyuasin.
Diketahui keempat tersangka bernama Rajiman (44) tercatat sebagai warga Lorong Pedatuan darat 12 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II; Farla (30) warga Rumah Susun Blok 51, Kecamatan Ilir Barat I; Rastin (38) warga Jalan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II; dan Hendra (30) warga Pulau Kemaro Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
Pembobolan rumah tersebut terjadi di Rusun Jalan Radial Blok 50 lantai 1, Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
Kapolrestabes Palembang Kombel Pol Anom Setyadji didampingi Kanit Pidum AKP Robet mengatakan, berawal dari laporan korban H Saipul pada (3/3/2020) lalu mengenai perkara pencurian dengan pemberatan.
"Setelah dilakukan penyidikan dan penyelidikan anggota kita berhasil mengamankan keempat pelaku di tempat persebunyiaannya, Senin (29/6/2020) pukul 20.00 WIB," ujar Kapolrestabes.
Kemudian dua tersangka bernama Hendra dan Farla diberikan tindakan tegas karena saat akan dilakukan penangkapan mencoba melakukan perlawanan.
Dari pengakuan tersangka Rajiman, pembobolan rumah tersebut ia lakukan di rumah kakak iparnya sendiri dimana pada saat itu kunci rumah korban dititipkan kepadanya.
"Saat dilakukan interogasi oleh anggota kita keempat pelaku mengaku masuk ke rumah korban dengan cara menggunakan kunci rumah yang didapat dari pelaku Rajiman yang merupakan adik ipar korban," ujarnya.
Dari aksi pembobolan rumah tersebut keempat pelaku berhasil mengambil satu unit sepeda motor jupiter Z warna hitam, dua unit TV LED, satu buah celengan berisi uang Rp800 ribu dan total kerugian ditaksir sekitar Rp25 juta.
Sementara itu menurut pengakukan tersangka Farla pada saat itu ia sedang duduk di TKP. "Rumah saya tidak berjauhan dengan rumah korban, kemudian kami diajak oleh Rajiman untuk mengambil barang-barang dirumah kakak iparnya. Pada itu kami bersama-sama mengambil barang-barang tersebut, setelah itu kami menjual hasil curian itu dan uangnya kami bagi," katanya.
Kemudian Rajiman mengatakan, karena saat itu ia tidak mempunyai uang dan kebetulan rumah kakak iparnya sepi ia nekat melakukan pencurian tersebut.
"Saya benar-benar tidak mempunyai uang, kemudian hasilnya mau saya belikan susu untuk anak saya sisanya saya gunakan unyil kebutuhan sehari-hari," bebernya.
"Saya menyesal karena telah membobol rumah kakak ipar saya sendiri, dan saya benar-benar minta maaf yang sedalam-dalamnya," tutupnya.