PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Beruntung nyawanya diselamatkan petugas piket patroli Sabhara Polrestabes Palembang, yang saat itu sudah dipukuli massa yang sudah emosi. Brigadir Arri Windy dan Briptu M Subrata bergerak cepat langsung memasukkan tersangka ke mobil patroli.
Piko mengaku melakukan aksi copet dengan cara menyayat tas korban dengan menggunakan silet, hingga tas sobek lalu mengambil dompet yang ada didalam tas.
"Awalnya ikut naik kedalam mobil angkot, melihat korban duduk sendirian langsung dipepet duduk disamping korban. Saat korban lengah, pelaku langsung menyayat tas korban dari samping," kata bapak dua anak ini.
Masih kata tersangka, aksi tersebut diketahui korban. Yang langsung berteriak minta tolong.
"Pas saya turun dari angkot, ternyata korban sadar kalau dompetnya sudah hilang. Lalu teriak copet!! sehingga langsung dikejar massa. Saya balikkan lagi dompet nya ke ibu itu, apalagi saat salah satu massa anggota TNI yang memintanya," ujarnya yang mengaku sudah dua kali mencopet.
Penjual asessoris kaca mata di pasar 16 ilir ini mengaku terpaksa mencopet lantaran kebutuhan ekonomi.
"Menyesal pak, kalau berhasil duitnya digunakan untuk keperluan sehari-hari," kilahnya.
Informasi dihimpun, korban Berimah (61), warga Jl Ki Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati, saat kejadian habis dari sebuah Bank dan hendak pulang.
Saat mobil melintas di Jl Wahid Hasyim, tepatnya di depan stasiun kereta api, Kelurahan 5 Ulu, sekira pukul 09.00 WIB pelaku mengambil dompet berisi Handphone Samsung dan uang tunai Rp2 juta.
"Habis ambil uang di Bank, kemudian mau pulang naik angkot. Lalu, curiga dengan penumpang di samping, saya lihat tas sudah sobek, kemudian saat pelaku hendak turun dari angkot saya teriaki," jelas korban saat membuat laporan di SPKT.
Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene membenarkan seorang pelaku 362 KUHP diamankan. "Saat ini tersangka sedang diperiksa dan diambil keterangannya oleh Satreskrim Polrestabes Palembang," kata Irene.