PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Wani (37) marbot Masjid Al-Ihsan mengatakan, setidaknya sudah 6 kali terjadi aksi pencurian sepeda motor di tempat tersebut. Dalam kurung dua bulan sekali masjid ini di incar kawanan pencuri sepeda motor.
"Korban keenam ini adalah sales mobil yang memang sering mampir numpang salat. Waktu itu dia lagi numpang salat dzuhur dan setelah kembali ke parkiran, motornya sudah hilang," ujar Wani saat ditemui, Senin (16/11/2020).
Wani berujar, saat kejadian itu suasana seputaran masjid memang dalam kondisi sepi. Menyadari sepeda motornya hilang, korban kemudian menghubungi rekannya guna meminta tolong untuk kemudian membuat laporan ke Polsek setempat.
"Tapi sampai sekarang belum ada anggota polisi yang datang kesini. Saya tidak tahu, apa nanti akan datangn, saya kurang paham. Tapi yang jelas, korban bilang sudah buat laporan ke Polsek," ujarnya.
Kejadian raibnya sepeda motor di halaman Masjid Al-Ihsan, bisa terjadi sekitar satu sampai dua bulan sekali. Bahkan pernah juga terjadi kehilangan dua motor jamaah secara bersamaan.
"Waktunya tidak menentu, kadang subuh, dzuhur, magrib. Bahkan motor pengurus masjid juga pernah hilang," ujarnya.
Tak hanya sepeda motor, para pencuri juga mengincar benda-benda bernilai lainnya yang ada di Masjid Al-Ihsan. Seperti pompa air, hingga kotak amal.
"Kami tidak tahu siapa pelakunya. Dari rekaman CCTV sepertinya bukan orang disini, tapi mungkin saja dia dibantu orang lain. Soalnya terlihat jelas dia paham dengan titik lokasi seputaran ini. Dimana letak CCTV dan dimana menyimpan barang, sepertinya dia tahu," ujarnya.
Atas aksi pencurian yang kerap terjadi, maka dari itu warga sekitar berinisiatif memperketat penjagaan di seputaran masjid. Dengan cara mengerahkan beberapa warga untuk berjaga di depan gerbang masjid sebagai petugas karcis.
"Kami sengaja bayar warga sekitar untuk jadi petugas karcis. Supaya bisa berjaga-jaga dan meminimalisasi pencurian disini," ujarnya.
Warga berharap agar teror pencuri di yang kerap beraksi di Masjid Al-Ihsan Kecamatan Sukarami dapat segera berakhir. "Karena sudah sangat meresahkan. Kami ingin bisa beribadah dengan tenang tanpa adanya rasa was-was takut barang kami hilang," tuturnya.