PALEMBANG, GLOBALPLANET - Akibat kekerasan itu, MF mengalami sejumlah luka di antaranya lebam di dekat mata, bekas cekikan di leher kiri dan kanan serta gusi dan bibir berdarah akibat dibenturkan di tembok oleh pelaku.
"Saya dicekik, diseret, dibanting sama orang itu (pelaku)," kata MF saat ditemui di kediamannya di Jalan KH A Dahlan, Lorong Husin, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Sabtu (15/5/2021).
Dikatakan MF, tindak kekerasan itu terjadi di sebuah jalan kecil menuju sekolah dasar swasta tak jauh dari kediamannya dan pelaku.
Bermula saat teman-teman MF yang masih menikmati libur lebaran saling bermain lempar batu dan ternyata juga mengenai rumah pelaku. Teman-teman MF menyebut tidak sengaja melempar batu ke rumah pelaku.
Namun anak pelaku rupanya tak terima dan melaporkan peristiwa itu pada ayahnya. Sehingga teman-teman MF langsung lari meninggalkan tempat mereka bermain.
"Saya sendiri waktu itu tidak ada di sana. Saya tidak ikut main lempar batu, apalagi sampai melempar ke rumah orang itu. Saya lagi pulang ke rumah," ujarnya.
Tak lama kemudian, MF kembali bermain dan menemui teman-temannya. Namun saat sedang asik berkumpul, pelaku yang diduga sudah mencari keberadaan mereka, langsung saja mendekat kearah gerombolan bocah tersebut.
Menyadari hal itu, teman-teman MF merasa ketakutan dan bergegas lari menghindar. Sedang MF memilih berdiam di tempatnya berdiri sebab tak merasa berbuat kesalahan apapun.
Namun ternyata MF malah ditarik dan mengalami tindak kekerasan sebagaimana yang terekam kamera CCTV sekolah.
"Sungguh, saya tidak ikut lempar-lempar batu. Saya lagi di rumah, jadi tidak tahu apa-apa. Makanya saya tidak ikut lari. Tapi malah saya yang ditarik, dicekik dan dibanting," ujarnya.