PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Pria yang sering beraksi sebagai bajing loncat ini ditangkap saat hendak menjual barang jarahannya di Pasar Induk Jakabaring yakni berupa satu karung cabai dan satu karung bawang putih. Lantaran berusaha melarikan diri, pelaku terpaksa ditembak pada bagian kaki.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui selain melakukan aksi bajing loncat, pelaku Deni juga berkasi sebagai jambret. Berdasarkan keterangan itulah ditangkap pelaku Eriko (35). Eriko yang juga berusaha melarikan diri terpaksa ditembak.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi didampingi Kanit Ranmor Iptu Irsan Ismail didampingi Kasubnit Opsnal Ranmor Iptu Jhony Palapa membenarkan sudah mengamankan pelaku bajing loncat dan jambret.
"Benar persis subuh kita berhasil amankan satu pelaku bajing loncat, aksi pelaku sudah viral sehingga kita lakukan penyelidikan dilapangan di daerah Jakabaring dekat Pasar Induk. Dan berhasil diamankan satu pelaku berikut sepeda motor yang digunakan saat beraksi, namun satu pelaku berhasil melarikan diri dan masih kita kejar," jelas Kasat Reskrim.
Kompol Tri menambahkan setelah dilakukan interogasi kepada pelaku Deni ternyata pernah beraksi melakukan kejahatan lainnya. "Salah satu pelaku Keling diamankan karena pernah ikut terkait menjambret bersama pelaku Deni, ada beberapa laporan di Polsek nanti akan kita kembangkan sudah berapa kali mereka lakukan aksi kejahatan lainnya," terangnya.
Untuk modus pelaku Deni sendiri sebagai bajing loncat bersama R (DPO) mereka berdua dengan mengendarai sepeda motor lalu memepet mobil incarannya. "Mereka berboncengan, nah yang didepan membawa motor inilah yang mengambil barang dari mobil truk ataupun pick up sedangkan pelaku dibonceng pegang kendali stir motor," terang Tri.
Sementara, ditemui langsung tersangka Deni mengakui perbuatannya mencuri cabai dan bawang dari atas mobil truk atau pick up yang akan dibawa ke pasar induk Jakabaring. "Hasil curian kami jual lagi di Pasar Induk Jakabaring itulah, 1 kantong cabai di jual Rp 50 ribu dan 1 karung bawang putih Rp 300 ribu," kata residivis.
Lanjut Deni, saat beraksi dirinya sebagai orang yang di bonceng. "Saya yang dibonceng dan teman saya yang didepan ambil barang. "Saya lalu bergantian yang pegang kendali stang, sudah 4 beraksi dan di jual di pasar induk. Kalau lagi ada hasil banyak bisa dapat uang Rp 200, uangnya habis digunakan untuk keperluan sehari-hari saja," ujarnya.