PALEMBANG, GLOBALPLANET - Terdapat dua rekor yang diperoleh Sumsel. Pertama peningkatan kasus Kamis (14/5) tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Kedua jumlah penambahan terbanyak sepanjang kasus Covid-19 di Sumsel. Total 441 kasus positif di Sumsel yang berasal dari kabupaten dan kota di Sumsel.
73 diantaranya dari Kota Palembang. Total hingga 14 Mei 239 kasus positif di ibukota Provinsi Sumsel ini. Yang mengkhawatirkan, penularan Corona terus terjadi dengan status transmisi lokal, namun jalanan dan pasar di Kota Palembang mulai ramai bahkan cenderung padat.
Seperti terpantau di perempatan Lampu Merah TAA atau simpang bandara. Antrean kendaraan di Jalan Soekarno Hatta terpantau hingga lebih dari 500 meter. Kepadatan juga terlihat di pasar - pasar tradisional, salah satunya pasar KM 5 Palembang. Akibatnya terjadi kepadatan lalu lintas mulai depan RS Mata hingga melewati pasar KM 5.
Mirisnya lagi, sebagian dari warga itu terlihat maskernya hanya menutupi bagian dagu atau sebatas mulut. Sementara hidung dibiarkan terbuka tanpa khawatir terpapar Covid-19.
Begitu juga sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Kol Atmo kepadatan terlihat hampir seperti kondisi normal biasa. Bahkan cukup sulit untuk mendapatkan parkir terlihat di beberapa bagian parkir sudah dua lapis.
Sebelumnya dalam konferensi pers yang kemudian disebarluaskan dalam release Bagian Humas Setda Prov Sumsel, Kamis malam (14/5) Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Yusri mengatakan, Banyaknya jumlah yang positif tersebut bukan hal yang harus ditakutkan, melainkan itu artinya gugus tugas aktif bekerja.
"Adanya penambahan kasus ini perlu dicermati. Hal itu bukan berarti itu suatu hal yang harus ditakutkan. Artinya, sejauh ini gugus tugas bekerja aktif karena bekerja sesuai standar," kata Yusri.
Lebih lanjut ia mengatakan, ditemukan kasus positif maka harus segera dilakukan penelusuran kontak. Penelusuran ini bukan berarti hanya didata saja melainkan juga diambil spesimennya untuk di tes sweb.
"Penambahan kasus di Sumsel ini relatif terukur, kasus-kasus yang bertambah itu orang-orang yang ada kontak dengan kasus positif sebelumnya. Jadi masyarakat jangan panik, sebab dengan ditemukannya yang positif ini bisa dipetakan, dan bisa mencegah agar tidak berkeliaran," ungkapnya.
Caranya yakni tentu dengan harus dilakukan karantina. Karantina ini bisa di rumah dan bisa di Wisma Atlet Jakabaring. Kalau di rumah kuncinya harus disiplin.
"Lalu masyarakat juga harus ada rasa solidaritas, tidak boleh dibenci. Bahkan sebaiknya masyarakat gotong royong untuk memberikan bantuan konsumsi yang melakukan karantina mandiri," pesan Yusri.
Untuk diketahui, 119 orang yang terkonfirmasi positif tersebut 73 orang berasal dari Palembang, 4 orang warga OKI, 17 orang waega OI 17, 2 orang warga Musi Banyuasin, 8 orang warga Banyuasin, 3 orang warga Prabumulih, 3 orang warga Lubuklinggau, 5 orang warga Muara Enim, 3 orang warga OKU Timur, dan 1 orang warga OKU 1. "Jadi total konfirmasi positif di Sumsel sampai hari ini berjumlah 441 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid, dr Nur Purwoko.
Sementara untuk kasus meninggal sebanyak 1 orang. "Jumlah yang meninggal juga bertambah satu orang," tuturnya.
Dikesempatan itu, dia juga kembali menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan anjuran pemerintah dengan menjaga jarak serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Masker dan diusahakan di rumah saja.
"Dikarena kan kita ini statusnya sudah menghawatirkan Kami ingatkan agar masyarakat sumatera selatan selalu menjaga jarak di setiap aktivitas maupun untuk keluar dalam rangka menyiapkan bahan pangan dipasar, jangan lupa tetap memakai masker. Dan dianjurkan untuk diusahakan di rumah saja untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," imbaunya.