PALEMBANG, GLOBALPLANET - Berdasarkan data di corona.sumselprov.go.id yang dilihat globalplanet, Rabu pagi (29/7/2020), total positif di Sumsel 3.296 kasus setelah bertambah 21 kasus baru dan meninggal 155 orang. Dari jumlah itu, tertinggi berada di Kota Palembang dengan 2.232 positif, 1.004 sembuh dan 98 diantaranya meninggal dunia.
Tempat kedua berada di Kabupaten Banyuasin yakni 245 positif dengan 23 orang meninggal dunia dan 132 sembuh. Sementara Ogan Ilir yang juga berbatasan dengan Kota Palembang 115 positif, termasuk bupatinya, dengan 4 orang meninggal dan 79 sembuh.
Untuk kasus terendah berada di Kabupaten Empat Lawang dan OKU Selatan. Empat Lawang hanya tiga positif tanpa kasus meninggal dunia. Sementara OKU Selatan empat kasus, termasuk wakil bupatinya, meninggal satu orang.
Sebagai upaya untuk menghentikan penulasan corona, pemerintah terus mengingatkan protokol kesehatan dan memindahkan belajar dari sekolah ke rumah.
Namun tidak sepenuhnya warga mematuhi protokol kesehatan. Selain aktivitas warga seakan telah normal terbukti dengan kemacetan di Palembang dan cukup mudah menemukan orang yang tidak menggunakan masker dan mengabaikan jaga jarak.
Bahkan hal ini diakui Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Harnojoto dan Fitrianti Agustinda. Sebelumnya Harnojoyo mengakui bahwa Kota Palembang telah kembali masuk zona merah. Penularan kasus Covid-19 terbilang sangat fluktuatif.
"Perkembangannya di Palembang sangat fluktuatif kita pernah di zona merah , kemudian oranye dan sekarang masuk zona merah lagi. Saya sangat mengimbau masyrakat jauhi tempat keramaian ditambah lagi virus ini berpotensi menular lewat udara," ungkap Harnojoyo usai mengikuti rapat virtual bersama Panglima TNI, Kapolri, dan Gubernur Sumsel, Jumat (24/7/2020).
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda juga mengungkapkan berdasarkan paparan Dinas Kesehatan kota Palembang dan kajian BNPB RI bahwa Kota Palembang kembali masuk zona merah. Ini menunjukkan bukti bahwa kedisiplinan masyarakat mulai berkurang. "Terbukti hari ini kita zona merah lagi artinya prokes mulai diabaikan," ujarnya.