JAKARTA, GLOBALPLANET.news - “Dampak Covid-19 terhadap sektor pariwisata membuat Kemenparekraf menyesuaikan proyeksi kunjungan wisman tahun 2021 sebesar 4-7 juta wisman,” kata Sandiaga dalamnketerangan tertulis Pers Akhir Tahun Kemenparekraf, Kamis (31/12/2020).
Terkait strategi untuk merealisasikan target jumlah wisman tersebut, nantinya Kemenparekraf akan berfokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur terutama di lima destinasi super prioritas (DSP) yakni, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
“Memperkuat fasilitas 3A pariwisata; Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas. Selain itu mendorong investasi sektor pariwisata dan memperkuat promosi pariwisata dengan memanfaatkan teknologi digital dengan optimal," jelas dia.
Selain itu, Kemenparekraf juga akan menerapkan tiga strategi untuk mempercepat pemulihan pariwisata. Ketiga strategi tersebut adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Sebelumnya, pandemi Covid-19 sangat menghantam sektor pariwisata Indonesia. Dampaknya terlihat salah satunya dari jumlah kunjungan wisman yang menurun drastis.
Berdasarkan data Kemenparekraf, pada Januari – September 2020 capaian kunjungan wisman ke Indonesia hanya 3,56 juta atau turun 70,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar 12,1 juta wisman.
Maka dari itu, target wisman tahun 2020 yang semula berjumlah 18 juta kunjungan tidak dapat dicapai. Jumlah tersebut, kata Sandiaga, ditargetkan akan terwujud pada 2025 mendatang.