JAKARTA, GLOBALPLANET - Juru bicara Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono, membenarkan bahwa Abu Bakar Ba'asyir telah keluar dari Lapas Gunung Sindur.
"Baru saja dapat info keluar. Pukul 05.24 WIB," kata Endro, dikutip dari Detikcom , Jumat (8/1).
Menurutnya, rombongan akan menggunakan jalur darat. Perjalanan kemungkinan ditempuh sekitar 8 jam.
"Sesuai rencana, lewat jalur darat. Kemungkinan nanti 8 jam. Semoga lancar," ujar dia.
Endro memastikan tidak ada acara penyambutan khusus di ponpes. Dia mengimbau masyarakat cukup mendoakan dari rumah.
"Sudah kami imbau sejak kemarin, tidak ada acara. Masyarakat cukup mendoakan dari rumah," tutupnya.
Seperti diketahui, Abu Bakar Ba'asyir hari ini bebas secara murni. Dia sebelumnya divonis 15 tahun penjara karena kasus terorisme.
Ba'asyir kali pertama ditangkap di Banjar, Jawa Barat pada 9 Agustus 2010. Kala itu, pimpinan Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Solo itu diduga telah menunjuk Dulmatin sebagai pemimpin gerakan terorisme di Aceh.
Ba'asyir juga sempat menjadi tahanan di masa Orde Baru. Bersama teman seperjuangannya, Abdullah Sungkar, Ba'asyir dituduh bersalah karena menolak asas tunggal Pancasila dan melarang hormat pada bendera Merah Putih. Ia menyebut itu perbuatan syirik.
Akhirnya, Ba'asyir mendekam di bui kali pertama dengan vonis 9 tahun penjara. Pada 1985 saat Ba'asyir dan Abdullah menjadi tahanan rumah, keduanya melarikan diri ke Malaysia.
Ia kembali ditangkap empat tahun kemudian pada 2010, dan divonis 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia terbukti merencanakan dan menggalang dana untuk pembiayaan pelatihan militer di Aceh.
Ba'asyir sempat mengajukan PK pada 2015 silam, namun ditolak Mahkamah Agung pada pertengahan 2016. Ia kemudian dipindah ke Lapas Gunung Sindur dari yang semula ditahan di Lapas Pasir Putih Nusakambangan.