loader

Peringati HGN, FFI dan Pergizi Pangan Edukasi Ibu-Ibu untuk Terapkan Perilaku Sadar Gizi

Foto

JAKARTA, GLOBALPLANET.news - Webinar tersebut menghadirkan pembicara Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Pengurus Pergizi Pangan Indonesia, Dr. dr Lucy Widasari, M.Si, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas, Dr. Ir. Subandi MSc.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan Febrita Lustia Herman Deru, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Fery Fahrizal, SKM. MKM., dan  Andrew  F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia. 

Pengurus Pergizi Pangan Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari., M.Si, memaparkan para Ibu dan perempuan sebagai Wanita Usia Subur (WUS) penting menjaga dan memenuhi kebutuhan gizinya sebelum dan selama kehamilan untuk mencegah kelahiran anak dengan kondisi kekurangan gizi.

“Zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral, dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, mengatur aktivitas enzim, sistem imun, dan sistem reproduksi. Protein hewani tingkat penyerapannya lebih tinggi, yaitu 25 persen dibandingkan protein nabati," ujar dia.

"Kualitas protein sendiri ditentukan oleh jenis dan jumlah asam amino esensial yang dikandungnya. Zat gizi mikro, terutama zat besi dibutuhkan dalam tiap fase kehidupan. 50 persen - 60 persen anemia disebabkan karena kekurangan zat besi. Makanan kaya asam amino esensial yang terkandung dalam protein hewani, beberapa diantaranya adalah ikan dan susu,” sambung DR. dr. Lucy.

Hal ini mendapat tanggapan positif dari Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS yang mengatakan Pergizi Pangan Indonesia memiliki kesamaan visi dengan FFI, yaitu kepedulian untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang makanan dan gizi, termasuk makanan dan minuman yang bergizi untuk masyarakat Indonesia. 

"Pergizi Pangan Indonesia terus bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak-pihak terkait untuk dapat menyebarluaskan wawasan dan pemahaman masyarakat terhadap perbaikan gizi. Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat membantu merealisasikan keluarga sehat dan kuat melalui pemenuhan gizi seimbang,” jelas Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MSi.

Senada dengan hal ini, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bappenas, Dr. Ir. Subandi MSc., juga menegaskan, “Pentingnya perbaikan gizi bahkan masuk ke dalam amanat pembangunan jangka menengah 2020 – 2024 untuk menciptakan SDM yang unggul dan memiliki daya saing," ucap dia.

Upaya perbaikan gizi ini merupakan investasi yang strategis dalam hal kualitas sumber daya manusia. Tujuan ini juga sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030. 

"Dimana dalam salah satu poinnya adalah menghilangkan segala kekurangan gizi pada tahun 2030 dan mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus yang berusia di bawah 5 tahun," jelas dia. 

Upaya ini tentunya membutuhkan hubungan tidak hanya dari pemerintah saja, melainkan juga aktor dari non-pemerintah, seperti pihak swasta, media, dan masyarakat. Hubungan non-pemerintah, seperti Kader PKK, Keluarga, dan individu, juga sangat penting. Kader PKK sangat dekat dengan keluarga dan masyarakat.

"Sehingga peranannya sangat kuat dalam mengedukasi ibu dan keluarga dalam memilih produk pangan yang sehat dan bergizi bagi seluruh keluarga. Dalam keluarga, peran perempuan sangat penting karena perempuan atau ibu memiliki peran utama dalam menentukan pola konsumsi rumah tangga, mulai dari menetapkan menu, variasi makanan, memilih bahan makanan, sampai memasak dan menyajikannya," beber dia.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan, Febrita Lustia Herman Deru, mengatakan, PKK Sumatera Selatan memiliki peran penting dan siap berpartisipasi dalam aktivitas pelatihan dengan tema keluarga sehat dan kuat melalui pemenuhan gizi seimbang bersama Tim Penggerak PKK Sumatera Selatan.  

"Kami merasa perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi seimbang dengan berbagai program serta kolaborasi dengan berbagai pihak," kata dia.

"Saya juga ingin mengajak masyarakat Sumatera Selatan untuk bersama-sama terlibat aktif dalam percepatan perbaikan gizi, khususnya gizi anak. Dengan terciptanya pemenuhan gizi yang baik, maka terciptalah anak-anak yang memiliki masa depan yang baik sebagai calon penerus bangsa Indonesia," beber dia.

Sementara itu, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro menyampaikan harapannya dalam penyelenggaraan Hari Gizi Nasional 2021 yang memfokuskan pada peran Ibu dan perempuan. 

“Frisian Flag Indonesia sangat menyadari pentingnya peran Ibu dan perempuan dalam pemulihan bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Dalam hal kesehatan, di beberapa area pandemi ini berdampak pada meningkatnya isu kekurangan gizi dalam keluarga," terang dia.

Hari Gizi Nasional 2021 menjadi momentum yang tepat bagi FFI dalam mewujudkan visi ‘Nourishing a Better Planet’ dengan memberikan edukasi literasi gizi kepada Ibu dan Perempuan, serta memberikan akses susu terjangkau berkualitas seperti Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA bagi keluarga Indonesia.

"Kemitraan yang telah terjalin antara FFI dan Pergizi Pangan Indonesia diperkuat dan juga disebarluaskan melalui aktivitas pelatihan (training of trainers) daring kepada 1.000 perwakilan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan, serta pemberian produk bergizi berkualitas, Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA, yang menjangkau 10.000 keluarga di area tersebut, guna mendukung peningkatan status gizi," beber dia.

 

 

 

Share

Ads