LANGKAT, GLOBALPLANET.news - Kepada para wartawan melalui keterangan resmi, Kamis (4/2/2021), Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Jefry Susyafrianto, menyebutkan bayi Sari lahir pada hari Senin (1/2/2021).
“Gajah indukan bernama Sari sudah menunjukan tanda-tanda akan melahirkan sejak sepekan sebelumnya. Sari sendiri sudah berusia 35 tahun. Kami mengamati selama sepekan dan malam harinya Sari menunjukan tanda-tanda mau melahirkan. Tanda-tandanya, Sari enggak mau makan dan sore harinya melahirkan,” ujar Jefry.
Kata dia, Sari mengalami proses melahirkan yang lancar tanpa gangguan apapun. Bahkan, sambung Jefry, Sari melahirkan tanpa ada bantuan dokter hewan. “Bayi Sari beratnya 69 kilogram dengan tinggi 108 sentimeter,” papar Jefry.
Pihaknya memastikan kondisi Sari selaku induk tetap sehat dan baik. Namun demikian, kata Jefri, BBTNGL dan tim dokter hewan akan terus memantau kondisi Sari dan bayinya.
“Setelah melahirkan, induk gajah juga aktif makan plasenta untuk mengembalikan stamina dan airnya,” katanya. Selain itu, mereka juga sudah memberi vitamin dan obat setelah melahirkan. Itu dilakukan untuk pemulihan.
Pihaknya sudah menyampaika kabar baik tersebut ke pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Nama untuk bayi gajah sudah kami siapkan. Kelahiran ini menambah total gajah yang ada, jadi sembilan,” tegas Jefry.