PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sepanjang pandemi Covid-19, kegiatan operasional di perkebunan kelapa sawit tetap berjalan sehingga kesejahteraan 16 juta lebih pekerja tetap terjamin di tengah kelesuan ekonomi sepanjang tahun 2020 lalu.
"Pandemi Covid-19 tak menyurutkan upaya pemerintah untuk menggenjot kinerja sektor perkebunan. Dukungan utama pemerintah adalah memenuhi target peremajaan sawit rakyat pada tahun ini seluas 180.000 hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun," ujar Airlangga dalam Webinar Nasional dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021, dengan tema "Peran Kelapa Sawit terhadap pembangunan ekonomi nasional," Sabtu (6/2/2021).
Untuk mencapai target tersebut, sambungnya, BPDPKS berkoordinasi bersama semua pihak terkait. "BPDPKS bersama eluruh pemangku kepentingan di industri sawit akan menyusun mekanisme peremajaan sawit rakyat yang lebih efektif dan efisien," katanya.
Industri kelapa sawit termasuk industri padat karya yang menyerap belasan juta tenaga kerja. Lebih dari 16 juta tenaga kerja terserap, dan industri ini menyumbang 3,5 persen PDB (Produk Domestik Bruto.
Sementara itu, untuk program peremajaan sawit rakyat (PSR) sangat kental dengan Sumatra Selatan (Sumsel). Bahkan pencanangan dilakukan di kebun milik rakyat pada 2017 lalu di Musi Banyuasin
Dimana sawit peremajaan tersebut kini segera dilakukan panen perdana oleh Presiden Joko Widodo.
Di Sumsel PSR terluas di Kabupaten OKI. Diketahui, lahan kelapa sawit di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) masuk dalam program peremajaan (replanting) terluas di Sumsel bahkan di Indonesia. Program ini sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani mengatakan, pada tahun 2021 ini pemerintah pusat menargetkan sebanyak 8.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten OKI diremajakan atau replanting.
Target ini, kata Aris, menjadi yang terluas di Sumatera Selatan, kemudian disusul oleh Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas 5.000 hektare.
“Tahun ini ditarget melakukan peremajaan perkebunan sawit sebanyak 8.000 hektar, target ini bukan hanya terluas di Sumsel, bahkan di Indonesia,” kata Aris saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu (3/2/2021).