BANYUASIN, GLOBALPLANET - Sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia, Indonesia terus meningkatkan hilirisasi di industri kelapa sawit. Program tersebut terus berjalan dan dapat dilihat turunan produk crude palm oil (CPO), berhasil mendorong performa ekspor Indonesia.
Hal tersebut tercermin dari ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang sepanjang 2021 mencapai USD 32,83 miliar atau meningkat sebesar 58,48 persen (YoY).
“Kemendag terus mendorong hilirisasi produk primer menjadi ekspor berorientasi produk olahan atau turunan. Hal ini sudah terjadi khususnya pada sektor minyak sawit. Selama kurun waktu dua tahun terakhir di masa pandemi, struktur volume ekspor CPO didominasi oleh olahan CPO, dengan kontribusi pada 2021 mencapai 75 persen dari total ekspor minyak sawit Indonesia,” terang Wamendag dalam keterangan pers dalam laman resmi Kemendag dilihat globalplanet dari Palembang, Minggu (24/7/2022).
Di samping itu, pada 2021, volume ekspor olahan CPO naik 13 persen, oleokimia naik 0,7 persen, dan biodie sel naik 0,4 persen, sementara volume ekspor produk hulu seperti CPO turun 13,1 persen(YoY). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memberi perhatian lebih terhadap hilirisasi produk turunan sawit.