JAKARTA, GLOBALPLANET - Pemerintah menyatakan mempercepat realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memutuskan beberapa hal termasuk mengupayakan agar selisih harga TBS sawit pekebun mitra non mitra mengecil.
Hal ini diputuskan dalam rapat Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang digelar secara hybrid, Senin (31/10). Rapat dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Rapat tersebut juga memutuskan bahwa PE US$0/MT dilanjutkan per 1 November 2022 pukul 00.00 WIB.
Adapun beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti untuk mempercepat realisasi PSR yakni akan dilakukan pembahasan lebih lanjut melalui tim teknis yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan BPDPKS. Kemudian mendorong penanaman tanaman sela di lahan PSR yang mencakup komoditas jagung, kedelai dan sorgum sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
"Terkait PSR ini juga perlu dilakukan perbaikan agar selisih harga TBS pekebun mitra dan non mitra semakin mengecil dan Rakor Komrah berikutnya khusus PSR dilakukan pada pertengahan November agar dapat diperoleh perencanaan PSR dalam kerangka penanaman tanaman sela pada Desember 2022," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers dikutip dari laman resmi Kemenko.