JAKARTA, GLOBALPLANET - Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel terus dilakukan. Terbaru, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengumpulkan perusahaan perkebunan sawit, HTI hingga tambang batu bara.
Pada pertemuan di Graha Sumsel di Jakarta pada Minggu malam (8/10/2023), Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengapresiasi korporasi yang berlokasi di wilayah Sumsel yang dinilai terus berkomitmen membantu pemerintah dalam percepatan penanggulangan karhutla.
"Perusahaan yang diundang seluruhnya hadir. Ini bentuk komitmen kita bersama, meski sudah malam tapi kita tetap komitmen bekerja menangani Karhutla," ujar Fatoni dalam Rakor Percepatan Pengendalian Karhutla yang melibatkan puluhan perwakilan perusahaan di Graha Sumsel Jakarta, Minggu (8/10/2023).
Menurut Fatoni, begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan karhutla terutama terkait investasi, kesehatan, keselamatan jiwa bahkan nama baik Sumsel maupun bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hal yang tidak kalah penting dalam penanganan karhutla ini adalah keterpaduan, kebersamaan, koordinasi dan sinergitas. Nantinya, kebutuhan anggaran dan peralatan ini akan dibantu secara bersama-sama oleh pihak perusahaan.
"Jika semua dikoordinasikan dengan baik maka pengendalian karhutla akan semakin baik. Karena itu pertemuan ini dilakukan agar semua langkah yang kita lakukan nanti bisa terpadu. Kita bisa bersinergi saling mengisi manakala ada kekurangan dan keterbatasan," ucapnya.
Salah satu kesimpulan yang dapat diambil dari rapat ini adalah baik pemerintah daerah maupun perusahaan telah berkomitmen untuk bersama-sama menanggulangi karhutla.
Sebagaimana diketahui, dalam upaya penanggulangan karhutla Polda Sumsel menerapkan tiga langkah, yaitu mitigasi, investigasi dan rehabilitasi. Fatoni dengan tegas juga mendukung sejumlah langkah penanggulangan tersebut.
Selaras dengan hal ini, Dinas Perkebunan Sumsel akan mendata Keanggotaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel untuk memudahkan koordinasi dalam penanganan Karhutla.
Senada dengan dukungan tersebut, Pangdam II Sriwijaya juga segera menerjunkan 1 SSK yang berjumlah 350 personel mulai tanggal 11 Oktober sebagai upaya penanggulangan Karhutla.
Sementara itu, Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan KLHK Edi Nugroho Santoso berharap agar pihak perusahaan segera melakukan antisipasi di 4 titik prioritas penanganan Karhutla di Sumsel. Di antaranya PT Waringin Agro Jaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kedua area Suaka Margasatwa Padang Sugihan, ketiga ruas jalan tol Palembang-Kayuagung, tol Indralaya-Prabumulih dan Jalan Lintas Timur Sumatera serta keempat area PT Banyu Kahuripan Indonesia Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Adapun perwakilan perusahaan yang hadir dalam Rakor tersebut di antaranya PT Sinarmas, PT Bukit Asam Tbk, PT Lonsum, PT Hindoli, PT Sampoerna Agro, PT Tania Selatan, PT Laju Perdana Indah PT Pinago, PT BCN unit kerja Cinta Manis, PT Sriwijaya Palm Oil, PT Bumi Mekar Hijau (HTI dari grup Sinarmas), PT OKI Pulp dan sejumlah perusahaan lainnya.