PALEMBANG, GLOBALPLANET - Bencana kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palembang semakin parah. Udara semakin buruk dan pada level hitam atau berbahaya.
Tapi menjadi sedikit aneh, sejumlah sekolah dasar dan SMP negeri di Palembang kembali mulai offline setelah sempat daring.
Pantauan sejak dini hari hingga pagi hari Selasa (17/10/2023) kabut asap semakin pekat. Bahkan dari kawasan Jalan Soekarno Hatta tidak terlihat matahari karena tertutup awan.
Begitu pun sore hari, kabut asap semakin pekat ditambah abu sisa kebakaran berterbangan di udara, lalu menempel di teras rumah dan sebagainya.
Mengutip sejumlah situs atau aplikasi pemantau kualitas udara, yang salah satunya ISPUnet, disebutkan kualitas udara Palembang berbahaya.