PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kemenparekraf mengundang beberapa komunitas dalam kegiatan Netas atau Nemuin Komunitas di Palembang. Sebanyak 34 komunitas serta media hadir di kegiatan tersebut.
Hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, perwakilan Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Prov Sumatera Selatan, Basyaruddin Akhmad, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal, dan Direktur Poltekpar Palembang Anwari Masatip.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap dengan pertemuan seperti ini dapat menjadi wadah semangat memajukan pariwisata di Indonesia.
"Industri pariwisata dan ekonomi kreatif adalah bidang usaha mencetak enam kali lipat penciptaan lapangan kerja. Dan ini patut menjadi prioritas utama dalam pemajuan sektor wisata dan ekonomi 2024 nanti," katanya dalam kegiatan pada Sabtu (30/12/2023).
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menambahkan, pertemuan dan dialog dengan sejumlah komunitas telah dilaksanakan sebanyak 8 kali se-Indonesia.
"Nantinya kegiatan seperti ini akan menjadi acuan kegiatan Menparekaf di 2024. Kegiatan yang kedelapan kali di Kota Palembang kali ini diikuti oleh 100 orang dari 34 komunitas," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan, 34 komunitas yang hadir mewakili komunitas lainnya di Sumsel yang selalu mendukung kegiatan pariwisata.
Kreator Animasi, M. Sulthon Roofiif menyampaikan Sumatera Selatan memiliki potensi besar untuk industri animasi. Karena memiliki banyak cerita rakyat, situs peninggalan kerajaan sriwijaya, legenda, dan objek wisata yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Sulthon juga berharap agar Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang tidak hanya dikenal dengan pempek dan songketnya, tetapi juga dikenal sebagai daerah yang penuh dengan sejarah dan budaya.
Melalui cerita rakyat, legenda, sejarah, budaya dan pariwisata yang diangkat ke dalam film animasi, dapat mengedukasi khususnya anak - anak, agar lebih mengenal kota kelahirannya sendiri dan tidak melupakan sejarah.