loader

Sepanjang 2019, Banjir Rendam 10 Ribu Lebih Rumah di Sumsel

Foto

PALEMBANG ,GLOBALPLANET - Sebanyak 38 banjir dan 13 kali tanah longsor tersebut merendam 10.434 unit rumah terendam dalam kejadian tersebut.

Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, selain rumah, 35 unit sekolah dan 1.675,5 hektare sawah rusak terendam akibat bencana hidrometeorologi. 

Gedung fasilitas umum seperti kantor KUA, musala, puskesmas, serta kantor camat turun terdampak.

“Hujan deras yang mengguyur memang berdampak terhadap struktur tanah yang ada. Akibat hujan itu debit air sungai mengalami peningkatan dan arusnya menjadi deras. Jadi kondisi itu tentu berdampak terhadap daerah yang ada di sekitar sungai ataupun anak sungai kecil yang mengalirinya,” kata dia, Jumat (3/12).

Ansori berujar, bencana banjir disebabkan dua faktor utama yakni intensitas hujan yang sangat deras atau saluran drainase di daerah perkotaan atau pemukiman yang tersumbat. Akibatnya, air tidak bisa mengalir dengan lancar.

Dirinya menyebut, hujan dengan intensitas deras tidak bisa dicegah namun mengantisipasi dampak bencana yang berpotensi terjadi bisa dilakukan. Seperti dengan membersihkan saluran atau membaut penampungan air seperti kolam retensi.

“Penanganan banjir menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten-kota di wilayahnya. Pemprov dalam hal ini BPBD sifatnya membantu pemerintah kabupaten dan kota guna melakukan penanganan. Seperti titik longsor itu harus dibangun penahan, kemudian membersihkan gorong-gorong agar tidak terjadi genangan, dan normalisasi aliran sungai,” ujar dia. 

Share

Ads