PALEMBANG, GLOBALPLANET - Arus mudik lebaran diprediksi mulai ramai bagi masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri 1446 H bersama keluarga, terkhususnya lagi yang akan ke Kota Palembang ataupun juga yang akan melintasi jalur Kota Palembang dari Pulau Jawa Ke Sumatera menuju Ke Jambi, Pekanbaru, Medan, Padang, Minggu (23/3/2025).
Oleh karena itu, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pada titik - titik tertentu sudah diantisipasi petugas gabungan Operasi Ketupat Musi 2025 baik dari organik dari Polrestabes Palembang, personel BKO Polda Sumsel, perbantuan operasional dari Kodim 0418 Palembang, instansi lainnya dari sektor yakni Satpol PP, PBK, Sencom, Dishub, dan lainnya.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, untuk jalur didalam Kota Palembang sendiri kondusif saat ini, namun karena kota Palembang merupakan jalur lintas dari Jawa, Lampung menuju ke Jambi atau sebaliknya dari Jambi menuju ke Jawa sehingga lintas tersebut menjadi perhatian kita semua.
"Karena jalur arteri yang kita miliki sepanjangan Keramasan - Soekarno Hatta - KM 12 cukup lebar, namun ketika memasuki kawasan Kabupaten Banyuasin mengalami penyempitan. Ini menjadi suatu permasalahan bukan hanya untuk kita di Palembang namun rekan kita Polres Banyuasin dan Musi Banyuasin," kata Kombes Pol Harryo Sugihhartono didampingi Waka Polrestabes, AKBP Andes Purwanti dan Kasat Lantas, AKBP Yenni Diarty, Minggu (23/3/2025).
Dampak dari penyempitan jalan ini, lanjut Kombes Harryo menyebut bahwa tentunya terjadi kemacetan panjang. Polrestabes Palembang tentunya akan membantu arus kendaraan yang menuju kearah Banyuasin dan Musi Banyuasin khususnya kendaraan berat akan dilakukan pengandangan sementara (penundaan).
"Tujuannya, arus yang sempit di kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin tidak bertambah semakin krodit (parah) dengan adanya kendaraan berat yang melintas sepanjang jalur Palembang - Banyuasin - Musi Banyuasin. Inilah yang menjadi tugas kita menyisakan PR bagaimana memaksimalkan arus mudik tersebut bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.
Lanjutnya, operasi ketupat ini akan digelar mulai dari tanggal 26 Maret - 8 April 2025. "Jumlah pos yang dilibatkan kurang lebih ada 14 pos, yang terdiri 3 jenis pos yakni Pos terpadu, pos pelayanan, dan pos pengamanan," ungkap Harryo.
Sehubungan perjalanan ini kita menjabarkan lagi hingga kita membutuhkan satu pos lagi yakni pos pantau. "Fungsinya berbeda dengan pos terpadu namun pos pantau ini merupakan perpanjangan pos terpadu yakni tugasnya memonitor sejauh mana arus lalu lintas terjadi kenaikan tingkat kepadatan," katanya.
Lebih jauh dikatakannya, bahwa Pos - pos ini sifatnya kekuatan terbatas karena fungsinya sebagai koordinator. "Kekuatan yang dilibatkan kurang lebih 481 personel, dengan organik Polri ada 273 personel dan sisanya adalah perbantuan dari instansi samping yang akan memback-up dari tugas yang ada di pos tersebut," tandasnya.
Ahmad Teddy Kusuma Negara