EMPATLAWANG, GLOBALPLANET - “Bencana alam terjadi memang di luar kendali kita, namun sikap kita menghadapi musibah itulah yang menjadi kendali kita, kita bisa menentukan apa dan bagaimana sikap kita. Untuk itu diperlukan mental dan fisik yang kuat untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi,” katanya saat memimpin langsung apel gelar pasukan Siaga Bencana di Lapangan Kantor Bupati Empat Lawang, Rabu (8/1/2020).
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG cuaca ekstrim dan musim hujan seperti saat ini diperkirakan sampai dengan bulan April 2020, tetapi puncaknya diperkirakan sampai dengan pertengahan Maret 2020 ini.
“Sebagai gambaran Januari 2020 memasuki awal tahun sudah terjadi banjir dan longsor di beberapa daerah di Kabupaten Empat lawang yang menyebabkan terhambatnya beberapa layanan umum akses jalan terganggu, rumah masyarakat terendam, sawah rusak, jembatan putus,” jelasnya.
Dalam apel tersebut, juga dilakukan pemeriksaan pasukan oleh Bupati Empat Lawang dan peralatan yang ada, dengan didampingi Kapolres Empat Lawang, Kejari Empat Lawang dan Danramil Tebing Tinggi.
“Apel gelar pasukan siaga bencana ini sangat penting kita laksanakan karena dari sini kita dapat melihat dan mengevaluasi sampai sejauh mana kesiap siagaan kita dalam mengevakuasi penanggulangan bencana dan memberi pertolongan atas terjadinya bencana, baik persiapan SDM maupun sarana dan prasarana yang digunakan,” jelasnya.
Sementara, Kepala BPBD Empat Lawang Kuswinarto mengaku, ada lebih kurang 500 pasukan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan dan Sat Pol PP. “Untuk peralatan, itu sudah siap alat berat, mobil serba guna untuk mengangkut logistik, mobil dapur, dan untuk mobil damkar kita siapkan enam unit,” katanya.
