PALI, GLOBALPLANET - Kondisi ini berdampak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dengan hilir dari Sungai Lematang yang berada di Kecamatan Tanah Abang, tepatnya di Desa Curup yang merupakan langganan dari luapan sungai Lematang tersebu. Sedikitnya 280 rumah di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang sudah terendam air sejak dua hari lalu.
"Banjir ini selain intensitas hujan yang tinggi juga kiriman dari Lahat yang belum lama ini terkena banjir bandang, jadi sebagai hilir Lematang kita juga merasakan dampak dari naiknya debit air," kata Sunardi (43) salah satu warga desa Curup, Minggu (12/1/2020).
Menurutnya, kondisi banjir sudah biasa dialami warga Desa Curup, karena setiap musim penghujan daerahnya akan terendam banjir.
"Desa kami merupakan daerah paling rendah yang berada di sekitar Sungai Lematang. Jadi apabila Sungai Lematang meluap, desa kami yang pertama terendam. Dan kondisi banjir seperti ini biasa terjadi setiap tahun," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Curup M Tisar menyebut banjir kali ini masih belum seberapa dan aktivitas warga belum terganggu.
"Kondisi saat ini ada sekitar 280 rumah terendam, karena sebelah desa kami terimbas luapan sungai Lematang. Walau sudah masuk ke pemukiman penduduk, tapi banjir ini masih belum seberapa," ujarnya.
Untuk atasi permasalahan yang setiap tahun dialami desanya, Kades sudah ajukan surat permintaan pembuatan tanggul penahan di pinggiran sungai Lematang ke Pemkab PALI.
"Kami minta bangun tanggul langsung dibuat jalan di atasnya. Permintaan itu sudah kami sampaikan ke Bupati. Selain itu di tengah desa harus buka saluran air agar air tidak menggenang. Kalau tahun ini tidak ada tanggapan dari Pemkab, kita bakal gunakan dana desa untuk bangun tanggul penahan tersebut, karena meski kami sudah terbiasa kebanjiran tetapi kami ingin terbebas dari masalah ini," pungkasnya.