OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Lomba diikuti oleh 22 OPD, 11 Puskesmas yang mengirimkan 42 inovasi harus mengikuti beberapa tahapan inovasi.
Kemudian dilakukan pembobotan maupun penilaian oleh tim juri yang diketuai oleh Jeri Walo, S.Sos BPP Kemendagri, dengan anggota juri Danang Binuko SE, MAP dari BPP Kemendagri dan Ir Mahidin Fahmi Unsur Perguruan Tinggi
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bappeda dan Litbang OKU Timur, Ir Yose Sugiono, pada Selasa (14/01/2020),
"Yang dinilai itu dari dokumen pendukung inovasi ada 35 indikator yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan Permendagri no 38 tahun 2017 tentang inovasi," terangnya.
Sebelum dilakukan penentuan kualitas dokumen terlebih dahulu Kepala OPD melakukan paparan dihadapan tim juri. Kemudian dilakukan lomba maupun pameran oleh 10 OPD yang sudah mendapat penilaian dari dewan juri dan dinyatakan berkualitas. 10 OPD berdasarkan bobot dan kualitas dokumen,katanya.
"Bukan Bappeda yang menilai tapi ada tim juri yang menilai dan menentukan OPD yang mana yang masuk dalam 10 OPD inovasi,"ungkapnya.
Lebih lanjut Yose menambahkan 10 OPD inovasi itu diantaranyan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil jenis inovasi Siakas, Dinas Sosial jenis inovasi Sidatuk, Dinas Pertanian jenis inovasi organik, Dinas Kesehatan jenis inovasi Sikda Generik. Puskesmas Cempaka 1 jenis inovasi Surga, Puskesmas Cempaka 2 jenis inovasi Posyandu Remaja. Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Ayo Membaca, Bappeda dan Litbang jenis inovasi SIGD, Dinas Perhubungan jenis inovasi Siubakuti, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu jenis inovasi Pemutihan IMB.
"Harapan kedepan seluruh OPD dalam rangka mewujudkan kinerja penyelenggaraan tata kelola dan pelayanan publik sehingga bisa mesejahterakan masyarakat sehingga dituntut inovasi," tambahnya.
Kemudian saat pameran nanti bupati baru melakukan penilaian untuk menentukan juara 1, 2, 3 dan seterusnya. Tujuannya bukan mencari pemenang tapi mendorong agar inovasi target kedepan OKU Timur 10 besar nasional dalam inovasi.