LAHAT, GLOBALPLANET - Camat Mulak Seingkai, Erlambang mengatakan, Desa Keban Agung, menjadi penghasil padi terbesar di Kecamatan Mulak Sebingakai. Akibat banjir bandang merusak 34 hektar sawah milik warga. Selain itu, irigasi rusak berat. Sehingga sekitar 200 hektar sawah lainnya tak bisa digarap dikarenakan tak bisa dialiri air.
"Karena irigasi rusak ratusan hektar sawah dipastikan tidak bisa digarap hingga dua kali masa panen," ungkapnya saat dibincangi, Rabu (16/1/2020)
Erlambang mengungkapkan, dinas terkait telah memeriksa kondisi tersebut. Pihaknya berharap dalam waktu dekat irigasi dapat diperbaiki, sehingga warga dapat kembali menggarap sawah.
"Dinas PU sudah memeriksa, tinggal kapan dibangun," benernya.
Sementara, pasca banjir bandang di Desa Keban Agung, sebagian warga sudah mulai beraktivitas untuk pergi kekebun. Namun ada juga yang masih membersihkan rumah.
"Warga masih bertahan mengungsi dirumah kerabatnya di sini ( Desa Keban Agung ). Kalau kantor camat sudah pindah di kantor yang baru saja dibangun sejak senin kemarin, karena kantor camat sebelumnya juga ikut terendam hingga 1.5 meter yang merusak sebagian berkas, seperti komputer laptop dan fasilitas lainnya," sampainya.