OKUT, GLOBALPLANET - "Kemajuan pembangunan sudah kita rasakan, tapi yang membuat kita bangga hubungan silaturahmi tidak terputus dan terus terjalin dengan baik," ujarnya.
Pada 2010 OKU Timur mendapat predikat terbaik dalam pengelolaan keuangan ini merupakan prestasi cukup besar. Selain itu setidaknya 58 prestasi nasional berhasil disabet kabupaten yang lebih dikenal sebagai daerah lumbung pangan ini. Kemudian tidak ada komplik di OKU Timur karena hubungan yang baik antar seluruh komponen masyarakat. "Kondisi ini modal pundamental dalam membangun daerah dalam menekan angka kemiskinan," tambahnya.
Saat ini OKU Timur kabupaten dengan angka kemiskinan terendah di Sumsel. Namun pada HUT ini tetap harus introspeksi diri apa yang harus diperbaiki.
"Jika bicara infrastruktur 10 tahun saya dengan pak Kholid mengelola ini panjang jalan provinsi 200 kilometer lebih dengan kondisi yang sama dengan kubangan kerbau. APBD saat pertama hanya Rp250 miliar tapi masalah bisa diatasi karena sepakat mendahulukan kepentingan masyarakat," kata mantan Bupati OKU Timur dua periode ini.
Deru juga menambahkan, dengan kondisi jalan yang bagus berdampak tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan ini tugas Kapolres dan kawan-kawan untuk mencarikan solusinya. Dampak lainnya sejak jalan bagus akibatnya banyak rumah kontrakan rumah di Martapura yang kosong karena pejabat banyak yang pulang pergi.
Lebih lanjut orang nomor satu di Sumsel ini menjelaskan, sekarang Sumsel dipercaya menjadi daerah penghasil pangan nasional. Jika OKU Timur siap tentu akan didukung sehingga bisa lebih berkembang. Transformasi bukan hanya pada peralatan tapi juga transformasi cara bepikir sehingga petani bukan hanya menjadi buruh di lahannya sendiri.
Sidang paripurna dipimpin Ketua DPRD OKU Timur H Beni Defitson, SIP, MM dihadiri Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi S.Sos, MSi, Wakil Bupati Fery Antoni SE, Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, SH, SIK, Danrem 044 Gapo Kolonel ARH Sony Septianto; Dandim 0304 OKU Letkol Agung Widodo, anggota DPR RI Hj Percha Leanpuri, Anggota DPRD Sumsel Lindawati Syaropi.
