PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Lapaknya menghadap langsung ke jalan, mengganggu fasilitas lain jadi mobil susah keluar masuk, sudah banyak aduan warga dan pernah kami beri peringatan tapi tak diindahkan. Lagipula sampahnya merusak pemandangan," ungkap Fadli, Jumat (17/1/2020).
Fadli menjelaskan, sebelumnya telah ditegur warga, namun pedagang tersebut mengatakan mereka bebas karena tanah tersebut milik pemerintah.
"Dari cerita warga yang sudah menegurnya, kata si pedagang 'ini bukan tanah kalian ini tanah pemerintah jadi terserah saya', begitu. Nanti hari Senin saya panggil dia ke kantor," terangnya.
Kedepan pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap bangunan lapak pedagang yang liar dan mengganggu kenyamanan fasilitas umum di sekitar Kelurahan Demang Lebar Daun.
Sementara Dhani (55) salah satu warga pemilik toko bangunan yang berada di belakang lapak tersebut mengaku bersama istrinya, ia sudah menegur pedagang tersebut. Lapak pedagang durian ini sudah berdiri sejak beberapa pekan terakhir.
"Istri saya yang tegur tapi tak didengar malah dijawab, sudah itu dak kami tegur lagi. Paling tidak harusnya rapi kalau mau jualan," ujar Dhani.
