PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Dari 249 halte yang dimiliki kita melayani 9 koridor setelah terdata, 38 persen halte dalam kondisi layak. Sisanya rusak, baik ringan, sedang, maupun berat," ujar Agus.
Dari jumlah koridor yang disebut agus mengatakan ada 5 koridor yang aktif. Untuk itu, pihaknya tengah mencari bantuan untuk menemukan solusi perbaikan halte. Melalui dana CSR pihak ketiga yang siap kerjasama.
Pola kerja sama yang dilakukan seperti dengan pihak ketiga bisa berupa penarikan retribusi atau pajak iklan dan potensi lainnya. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan halte yang ada terutama status kepemilikan halte, apakah punya daerah atau pihak ke tiga.
“Semaksimal mungkin, halte ini dapat dikelola dan dirawat dengan baik, sebab anggaran yang ada sangat tidak memungkinkan,” singkat dia.
Ia menambahkan, anggaran Dinas Perhubungan yang hanya Rp100 juta per tahun dirasa tidak akan cukup untuk merevitalisasi halte. Sedangkan perbaikan satu unit halte bisa Rp30 juta.
"Anggaran yang dibutuhkan akan kita inventarisasi lagi sesuai dengan kerusakan halte," tutupnya