PALEMBANG, GLOBALPLANET - Menanggapi hal tersebut Ketua Asosiasi Usaha UMKM Indonesia (Akumindo) Provinsi Sumsel, Habson, mengatakan biarkan pemerintah merencanakannya secara matang karena rakyat kecil juga pasti jadi perhatiannya.
"Kita tak bisa menghambat rencana kenaikan tersebut. Tentunya pelaku usaha terutama yang bergerak dibidang kuliner jelas akan keberatan, bukan mustahil pelaku UMKM akan mencari alternatif lain," ungkap Habson, Rabu (22/1/2020)
Ia menilai langkah yang diambil UMKM bisa saja fleksibel tergantung situasi, seperti beralih bahan bakar ke kayu bakar dan gas elpiji lainnya, atau harga jual produk yang dinaikkan mungkin juga harga tetap sama namun ukuran/porsi yang sedikit dikurangi.
"Pandai-pandai mereka lah, Kalau memang modal awal produksinya sudah besar berarti mereka menjual dengan harga yang dinaikkan tapi ya bisa jadi berdampak pada daya beli masyarakat. Jadi, biarkan pemerintah merencakan secara matang dulu saja semoga saja kenaikannya tidak sampai 100 persen," tuturnya.
Akumindo Sumsel sendiri memiliki anggota 7 ribu UMKM yang tersebar di Kabupaten/kota sementara untuk di Kota Palembang sendiri ada 500 UMKM yang bergerak di bidang kuliner.
"Selain bidang kuliner kami anggota kita juga bergerak di bidang handcraft, kita sama sekali tidak mengikat UMKM yang penting mereka mau belajar, ikut pelatihan, dan kami bina. Serta modal dan alat, dikoneksikan dengan Pemerintah Daerah," tutupnya