PALI, GLOBALPLANET - Pada jalan satu-satunya menuju Dusun Sebadak tersebut memang belum dilakukan pengecoran oleh pemerintah, sehingga jika dilintasi kendaraan yang bermuatan berat akan sangat terlihat kerusakan, karena jalan tersebut sebagian hanya dikeraskan menggunakan batu koral.
Ironisnya, menurut warga tidak adanya kepedulian perusahaan terkait yang sering kali menggunakan jalan tersebut. Bahkan menurut beberapa warga, pihak perusahaan sudah berulang kali diminta untuk memperbaiki jalan yang rusak namun tidak pernah menggubris.
"Kalau untuk kendaraan melintas disini (Dusun Sebadak, red) kendaraan yang membawa alat-alat berat, seperti alat Rig. Sudah sering kami minta meminta kalau mau lewat harus perbaiki dulu jalan kami yang sudah dirusaki ini, tetapi seolah perusahaan itu tutup mata. Dan terakhir ada alat RIG Pertamina hendak melintas, namun kami paksa putar ulang lantaran kondisi jalan hancur lalu kami tanami batang pisang persis di tengah jalan," kata Yuliansyah, warga setempat, Minggu (26/1/2020).
Hal sama diutarakan Pantri, warga lainnya bahwa perusahaan yang rutin melintasi jalur tersebut harusnya malu, karena sudah ada pengecoran di sebagian jalan tersebut yang dilakukan Pemkab PALI.
"Kami berharap tidak mesti diminta perusahaan memperbaiki apabila ada jalan yang rusak, sebab jalan itu akses satu-satunya pintu masuk dan keluar perekonomian warga Sebadak juga digunakan mobilisasi perusahaan terutama perusahaan Migas. Kalau putus, pasti warga yang ada didalamnya terisolir. Kami juga berharap Pemkab PALI untuk menganggarkan tahun ini merampungkan pengecoran jalan tersebut," harapnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD PALI Mulyadi STP menekankan pihak perusahaan yang menggunakan akses jalan umum untuk ikut merawat.
"Jangan sampai masyarakat ribut akibat jalan hancur, perbaiki secara rutin terlebih saat ini musim hujan, perusahaan lebih peka lagi agar semua aktivitas lancar," ucap Mulyadi.