PALI, GLOBALPLANET - Ratusan rumah warga terendam air yang berada di empat RT, yakni RT 02, RT 03, RT 04 dan RT 06. Selain curah hujan yang cukup tinggi mengguyur Bumi Serapat Serasan kiriman dari hulu juga menjadi penyebab meluapnya Sungai Abab.
Seperti dituturkan Randy (30) warga RT 04 Talang Pipa yang rumahnya tergenang air mengatakan, jika hujan yang turun sejak malam hari hingga pagi mengakibatkan banjir di wilayah pemukimannya.
"Banjir baru dua hari ini, kemarin pagi (Minggu, 2/2/2020) sempat surut namun air naik lagi dan merendam pemukiman. Sampai pagi ini air mulai surut perlahan, namun warga belum bisa beraktivitas seperti biasa," ungkapnya, Senin (3/2/2020).
Sementara, Fitrian (34) salah satu warga yang rumahnya juga tergenang berkata, bahwa banjir di kawasan ini selalu datang setiap tahun di musim hujan. "Setiap tahun tempat kami memang menjadi langganan, selalu tergenang air saat sungai Abab yang meluap, tapi tidak separah tahun-tahun sebelumnya, karena sungai Abab sudah di perlebar," katanya.
Dirinya berharap ada solusi dari pemerintah agar banjir yang datang setiap tahun di tempat tinggalnya dapat segera diatasi. "Seharusnya kerja, tapi karena banjir saya izin libur karena memindahkan barang takut nanti airnya naik lagi." jelasnya.
Akibat banjir ini beberapa fasilitas publik seperti jembatan darurat terbuat dari kayu hanyut dibawa arus dan rumah kampung KB turut terendam.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI, Junaidi Anuar mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan evakuasi sejumlah warga yang rumahny terendam banjir menggunakan dua perahu karet.
TRC BPBD PALI turut dibantu dinas terkait, TNI, Polri serta SatPol PP, Dinsos serta Dinkes turut ke lokasi bacana.
Menurut dia, ada sebanyak 250 rumah kebanjiran dan 22 rumah tergenang di empat RT, 02, 03, 04 dan 06. "Kondisi air sekarang sudah sedikit menurun. Dalam waktu dekat kami segera mendirikan posko untuk mengevaluasi warga serta untuk mengecek kesehatan," jelasnya.
