PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Memang sedikit molor dari target, tapi kita optimis dalam waktu dekat semuanya akan rampung mengingat progres pembangunan yang dilakukan PT Karyatama Saviera telah mencapai 95 persen," ungkap Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang Afrizal Hasyim ketika dikonfirmasi, Selasa (4/2/2020).
Adapun berbagai fasilitas yang disediakan PIM Palembang seperti cold storage untuk tempat penyimpanan ikan, lahan parkir, IFM kapasitas 1,5 ton, IPAL Kapasitas 35-50 M3, Mushola, gudang dan pos jaga, kantor Pengelola dan memiliki pengelolaan sistem Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) modern berstandar internasional
Afrizal menuturkan, pada tahap awal para pedagang yang menempati sebanyak 260 lapak, akan di gratiskan selama masa uji coba. Untuk pengelolaannya akan diserahkan ke Patralog.
"Selama masa uji coba kita gratiskan. Tapi karena pedagang ikan yang di Palembang jumlahnya banyak, kemungkinan akan ada seleksi bagi pedagang yang bisa berdagang disini. Nah, untuk seleksi dan apa saja syaratnya sepenuhnya ada pada wewenang vendor yang sudah menang tender yakni Patralog," tuturnya.
Pembangunan pasar ikan modern pertama di Sumatera ini benar-benar dibangun dengan perencanaan yang matang dari berbagai aspek sebelum dilakukan pembangunan. Mulai dari Pemerintah Kota (Pemkot) diminta menyiapkan lahan yang sudah Clear and Clean dari BPKAD dan Aset, IMB dan Feasibility Study oleh Bappeda
Sebelum dibangun pun harus dihibahkan ke Kementerian, makanya status kepemilikan lahan 9000 M2 itu punya Kementerian
"FS bahkan diverifikasi oleh Bappenas. Dalam FS pun dinyatakan bahwa 67% masyarakat setuju terkait adanya pembangunan pasar ikan dikawasan itu," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, bangunan pasar ikan modern tiga lantai tersebut, semua pembangunan berdasarkan standar dari Kementrian dan beberapa fasilitas seperti IPAL menggunakan peralatan yang telah disertifikasi dan laik uji sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian.
Dimana, IPAL yang disiapkan 3x11.000 liter kubik akan menghasilkan limbah dengan kondisi air yang bisa digunakan, bahkan untuk cuci mobil/motor dan lainnya.
"Untuk memastikan IPAL berfungsi dengan baik itu, saat sudah beroperasi. Kami berharap semua pihak untuk sama-sama mengawasi dan jika ini sukses maka kita akan mendapatkan bantuan lain dari Kementrian termasuk rencana pembangunan pusat pembenihan ikan representatif terbesar di Indonesia," tutupnya.