PALI, GLOBALPLANE - Seperti dilakukan Rianga (28), warga kawasan Handayani Talang Ubi, yang terpaksa membeli air galon untuk mandi dan mencuci. Bahkan ia harus mengeluarkan biaya tambahan yang lebih besar untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK).
"Terpaksa beli air galon untuk mandi dan mencuci pakaian dan alat rumah tangga, untuk sehari habiskan air galon bisa mencapai 5 galon dan satu galon harus beli 5 ribu rupiah yakni artinya harus keluarkan biaya Rp25 ribu rupiah perhari," ujarnya Jumat (28/2/2020).
Menanggapi keluhan pelanggan itu, Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Puryadi menjelaskan bahwa hampir satu minggu ini, pasokan air bersih dari PDAM Lematang Enim distop lantaran ada faktor piutang antara kedua perusahaan daerah tersebut. Namun menurutnya, hal tersebut sudah selesai dan akan segera mengalir kembali air bersih.
"Alhamdulillah permasalahan itu selesai. Hari ini Insya Allah mengalir. Namun tetap bergiliran, dan untuk hari ini giliran Handayani dan Pahlawan," ungkapnya.
Menurut Puryadi bahwa PDAM Lematang Enim juga bakal menambah pasokan air bersih. "Selama ini maksimal yang diberikan PDAM Lematang Enim hanya di kisaran 600 kubik sementara kebutuhan di PALI mencapai 3.000 kubik. Dan kabar baiknya, pasokan dari 600 kubik bakal ditambah dan kami minta untuk dipenuhi kebutuhan air bersih untuk di PALI," tukasnya.