LAHAT, GLOBALPLANET - Tim gabungan dari BPBD Lahat, Basarnas, tim relawan Lahat Rafting dan warga telah melakukan pencarian dengan menyusuri sungai. Namun tak kunjung menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Standar waktu pencarian selama 7 hari. Karena tidak kunjung ada tanda-tanda korban, Basarnas menghentikan operasi pencarian korban," ujar Marjono SE, Kepala BPBD Lahat, Jumat (6/3/2020).
Dari informasi yang dihimpun, selain melakukan metode sisir sungai hingga ke Desa Arahan, Kecamatan Merapi Timur, tim juga melakukan pencarian kesejumlah daratan pulau dan perkebunan yang berada di daerah pinggiran sungai. Rabu (4/3) lalu sempat ditemukan ada segerombolan biawak yang sedang memakan daging, namun saat diperiksa rupanya bangkai hewan diduga anjing.
"Kita masih tetap monitor. Sudah disampaikan ke pihak kelurga, dan menerima pencarian dihentikan. Tidak bisa kita prediksi kenapa korban belum ditemukan, bisa saja sudah hanyut ke arah Muara Enim. Tapi yang kita khawatirkan tubuhnya sudah hancur dimakan binatang, seperti biawak," ucapnya.
Sementara, Nanda selaku anggota Tim Relawan dari Lahat Rafting mengakatan, pihaknya masih berencana akan melakukan pencarian, dengan melakukan penyisiran dari titik pertama dilaporkan. Selain itu, juga akan melakukan pencarian ke kebun milik korban.
"Tapi akan kita koordinasikan dahulu sama pihak keluarga korban. Kemungkinan besar kita akan ngecamp alias membuka tenda," kata Nanda.