OKI, GLOBALPLANET - Lebih lanjut disampaikannya, tidak hanya di Desa Sungai Ceper saja, permasalahan blankspot atau susah sinyal untuk telepon seluler juga dialami oleh desa lain di Kecamatan Sungai Menang, seperti halnya di Desa Harapan Jaya, Gajah Mati, Talang Makmur, Sibur dan bahkan daerah trans SP1 sampai ke SP6 juga mengalami hal yang serupa hingga puluhan tahun lamanya.
"Pemasangan Base Transceiver Station (BTS) terus kita diajukan, tapi hingga saat ini belum terealisasi. Tentunya kami berharap sekali support dari pemerintah Kabupaten OKI dalam membantu terwujudnya pemasangan jaringan tersebut," harapnya.
Diceritakannya, bahwa selama ini di desanya sangat susah sekali memperoleh sinyal untuk melakukan panggilan telepon seluler, bahkan kalau ingin menelpon harus memasang antena atau pergi ke tempat yang tinggi dengan memanjat pohon. Jika tidak demikian, tidak bisa menelpon sama sekalin inilah kendalanya kalau tinggal di daerah perairan
"Jangankan internet untuk sinyal saja susah, bagaimana dapat memperoleh informasi, yang pasti kita disini banyak ketinggalan, padahal di zaman teknologi seperti ini semua informasi bisa digali melalui genggaman," katanya.
Hal senada disampaikanoleh Sadan warga Desa Gajah Mukti Kecamatan Sungai Menang, dirinya mengaku bahwa di desanya masih kesulitan dalam memperoleh sinyal telepon. "Jangankan internet, sinyal untuk nelpon saja kadang ada kadang tidak. Bagaimana mau menggunakan fungsi dari handphone android," cetusnya.
Terpisah Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten OKI, Alexander Bustomi, S.Ip, M.Si, membenarkan jika daerah perairan ataupun pesisir OKI masih banyak blankspot dan pihaknya terus berupayah dengan menyurati beberapa perusahaan provider yang ada di OKI
"Sesuai dengan banyaknya permintaan masyarakat diwilayah perairan ataupun pesisir timur OKI, Diskominfo OKI akan kembali menyurati perusahaan provider, seperti Telkomsel, XL, Indosat dan lainnya, untuk mendorong agar dibangunnya BTS atau jaringan telekomunikasi seluler, supayah dapat berinvestasi di lokasi yang masih blankspot atau tidak tercover sinyal," ungkapnya.
Alex juga mengungkapkan bahwa masih banyak desa-desa di OKI terutama diwilayah pesisir yang tidak terjangkau oleh jaringan komunikasi. Namun permasalahannya perusahaan provider ini perusahaan yang menghitung potensi pemasukan, dari seberapa banyak jumlah penduduk yang memakai jasa tersebut, dengan perbandingan luas dan jarak perkampungan yang berdekatan agar dapat terjangkau oleh jaringan yang dibangun.
"Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan mereka dalam membangun BTS," bebernya sembari menjelaskan bahwa dirinya akan semaksimal mungkin untuk mendorong dan meyakinkan pihak perusahaan provider untuk membangun BTS di desa yang memungkinkan.