loader

Pemkot Palembang Terima 160 Unit APD dan Rapid Test Covid-19

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Jadi dari 8 kotak yang diberikan pemerintah pusat lewat Pemprov Sumsel kami mengutamakan ODP dulu, dan jikapun ada orang pemerintahan yang sebelumnya telah berinteraksi dengan banyak orang dan harus diperiksa, maka kita periksa dengan prosedur," terang Ayus, Selasa (31/3/2020).

Ayus mengungkapkan, dengan jumlah yang pihaknya terima. Sejauh ini masih dalam kategori bantuan dengan keterbatasan. Kendati demikian, Dinkes Palembang tetap mengupayakan dengan maksimal agar dapat mengurangi penyebaran Covid-19.

"Kita minta bantuan kemarin 800 alat tes rapid, ini baru ada bantuan 160 alat dengan hanya tambahan Alat Pelindung Diri (APD) untuk RSMH dan 1 untuk RSUD Siti Fatimah saja. Artinya masih belum memenuhi, tapi kami terimakasih pusat bisa memberikan. Untuk itu, kami tegaskan rapid tes belum bisa massal, dan kita berharap ada bantuan lagi," ungkap dia.

Untuk ketersediaan APD di Palembang. Beberapa puskesmas juga akan menerima bantuan tetapi dengan jumlah yang tidak terlalu banyak sebab ada pembagian setiap daerah.

"Masalah APD yang masih kurang bukan karena anggaran dialihkan. Namun, ketersediaan barang yang minim memang dialami seluruh kota Indonesia. APD ini sangat mendesak, kita sudah pesan lagi, kita sudah alokasikan untuk 41 puskesmas dan setiap puskesmas dapat 7 APD yang lengkap," tuturnya.

Masih lanjut dia, bahwa bantuan alat rapid tes untuk mengetahui hasil tes seseorang positif atau negatif dari Virus Corona (Covid-19) tidak bisa dipergunakan secara masal.

"Memang beberapa kota dilakukan (rapid tes) dengan cara massal. Tapi Palembang belum karena alat masih terbatas. Hanya untuk ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan bukan untuk massal," ujarnya.

Ayus juga menjelaskan cara kerja alat rapid tes tersebut yang bisa langsung bekerja dan menunjukkan hasil pemeriksaan positif atau negatif Covid-19 hanya dalam waktu 15 menit. Namun meski lebih cepat mengetahui hasil, tetap saja pasien ODP maupun PDP wajib melakukan tes lanjutan ke laboratorium untuk diteliti.

Bagian yang diambil yaitu apus atau sekaan dari saluran nasofaring (bagian atas tenggorokan) dan orofaring (tenggorokan) itu tetap diperiksa di Badan Litbang Kementerian Kesehatan Jakarta, untuk memastikan dengan tepat hasilnya.

"Hasil tesnya tak sampai hitungan jam, tapi info terbaru BBLK Palembang sudah bisa bantu penelitian ini," tutupnya.

Share

Ads