loader

Bantuan untuk Penggali Kubur Covid-19 Terus Mengalir, Anak Nyaris Putus Sekolah

Foto

PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Indramayu, warga Jalan Bima RT 04/RW 05, Kelurahan Mangga Besar (Mabes), Kecamatan Prabumulih Utara ini tidak hanya mendapat bantuan dari Mantan Gubernur Sumsel, Ir H Alex Nordien SH, tetapi juga dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Forum Komunikasi Putra Putri TNI Polri (FKPPI) 0608 Prabumulih.

Ketua FKPPI, Syamdakir Edy Hamid ST mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Sehingga, langsung menyambangi rumah Indramayu untuk memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian.

“Jujur saya prihatin dengan kondisi penggali kubur Covid-19, belum mendapatkan haknya yang menyebabkan anaknya nyaris putus sekolah karena belum gajian. Kita juga mengingatkan penggali kubur Covid-19 untuk bersabar karena keterlambatan ini mungkin disebabkan mekanisme proses prosedur saja,” ujar Syam, panggilan akrabnya yang juga sebagai Wakil Ketua Golkar Bidang Pemuda dan Olahraga di bincangi awak media, Kamis (16/7/2020) di sela-sela pemberian bantuan.

Didasari kepedulian, kata dia, FKPPI mengumpulkan dana dari anggota untuk membantu yang kemudian disalurkan dalam bentuk sembako, peralatan sekolah komplit sepatu dan tas serta uang tunai.

“Uang diberikan sebagai tambahan biaya sekolah bagi anaknya. Demikian pula perlengkapan sekolah. Sembako untuk kebutuhan sehari-hari penggali kubur Covid-19 dan keluarga,” terangnya.

Ia juga berharap, agar Pemerintah kota (Pemkot) khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) lebih memprioritaskan dan segera membayarkan hak atau gaji penggali kubur Covid-19 ini. “Jangan sampai terlambat seperti ini, karena memberatkan penggali kubur untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bayarkan gajinya tepat waktu. Dan, jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi, kasihan dan harus menjadi perhatian serius,” sarannya.

Sementara itu, Indramayu mengaku berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan sehingga anaknya bisa kembali bersekolah.

“Sudah 1,5 bulan, gaji aku belum dicairkan. Rp 1,5 juta, ditanyoke tar sok tar sok (bentar besok). Mak mano nak bayaran sekolah anak aku, duit dak katek belum dibayar wong. Untung ado yang bantu, anak aku pacak sekolah. Alhamdulillah,” ucap Indra bersyukur.

Dia berharap, haknya bisa segera cair sehingga tidak menyusahkan orang lain lagi untuk terus memberikan bantuan.

“Gara-gara terikat cak ini, aku dak pacak begawe lain. Ado wong 8 kami jadi penggali kubur dan pemakaman pasien Covid-19. Info yang aku terima samo bae, belum gajian galo,” tuturnya.

Share

Ads