PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ini adalah game offline yang menampilkan permainan pesawat sebagai vaksin yang harus membunuh virus agar bisa naik ke level selanjutnya.
Pembina Game Comunity MGI, Kgs Ahmad Sidiq mengatakan, penyempurnaan aplikasi game sudah rampung dalam artian sudah mencoba upload di mobile dan tinggal proses evaluasi publish serta review dari Google.
"Game dengan tingkat kesulitan hingga 10 level dan perlevel harus melalui 3 stage agar bisa berhasil memenangkan permainan itu sudah digodok komunitas MDP Game Incubator (MGI) sejak Juni dan bakal launching segera di store smartphone," ungkap Ahmad, Rabu (5/8/2020).
Dalam setiap levelnya pemain akan menemukan virus yang berbeda-beda sampai pada akhirnya pada level 10 pemain akan melawan virus Covid-19 yang saat ini belum ditemukan obatnya.
"Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa disamping virus Corona, banyak virus (pandemi) lain di sekitar kita. Jadi pandai-pandai kita menjaga kesehatan agar terhindar dari virus tersebut," bebernya.
Ia menerangkan, khusus permainan Pandemic Wars dilakukan oleh lima orang dalam satu tim yang seluruhnya merupakan mahasiswa aktif kampus MDP dan Teuku Kevin mahasiswa semester 8 sebagai Ketua penyempurnaan aplikasi game tersebut.
"Anggota aktif MGI sebenarnya 15 orang dan mereka ikut kontribusi dalam pembuatannya (game) karen ada tugas masing-masing sebagai game desaigner, game programmer maupun game composer," kata dia.
Menggunakan sistem dua dimensi cara bermain Pandemic Wars lebih menceritakan mengenai pandemik dan wabah yang pernah terjadi di dunia selain COVID-19. Sebab tiap level permainan target tembakan pesawat berbeda-beda virus dengan obat alias vaksin yang berubah pula.
"Jadi kalau tau kayak main ninetendo, lebih ke story telling. Contohnya di level pertama pesawat sebagai obat harus menyerang virus cacar, dulu kan pernah pandemik cacar. Sampai level 10 dan virus corona terakhir kita buat level infinity (tak terbatas) mengumpulkan poin," jelasnya.
Selama pengerjaan Pandemic Wars, kesulitan yang dihadapi seperti, inovasi tingkat leveling, penyesuaian coding menggunakan logaritma yang memakan waktu dan penyertaan hak cipta terhadap karakter permainan. Dalam arti desain gambar ataupun tampilan jangan sampai plagiarisme.
"Targetnya ada adsense, makanya lagi proses google review. Selama ini kita udah buat sekitar 4 game dan semua basic PC dan baru ini mobile. Sebelumnya juga pernah buat game project Biduk Lancar kerja sama Balitbang," terang dia.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Dedy Hermanto, menambahkan, selain pembuatan game kampus MDP juga pernah membuat aplikasi layanan masyarakat seperti pembuatan sim online, internet corner tahun 2012-2013, robotic serta beberapa program website lain.
"Awalnya komunitas MDP Game Incubator terbentuk karena dorongan adanya lomba yang project Biduk Lancar tahun 2013. Makin ke sini peminat aktif bertambah jadi kita seriusi dan kembangkan kratifitas karya dan kreatifitas," ujarnya.