PALEMBANG , GLOBALPLANET - Tahun ini, jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan melaksanakan tugas hanya 3 orang saja. Hal itu berdasarkan surat Kementerian Sekretariat Negara No. 492/M.Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020 tentang Pedoman Peringatan HUT Ke - 75 Kemerdekaan RI.
Ketua Pelaksana Upacara 17 Agustus 2020 di Griya Agung, AKBP Dr Sonny Triantoni, mengatakan, meski jumlah petugas pengibar dan penurunan bendera merah putih terbatas. Proses penyeleksian tetap mengambil 50 orang perwakilan, terbagi dari 25 putra dan putri dari setiap kabupaten/kota di Sumsel dengan sistem seleksi berjangka atau berjenjang.
"Prosedur ini (upacara tiga orang) jadi sejarah pertama di Paskibraka. Jadi tetap mengikuti (seleksi) secara sistematis cuma prospek kegiatan di lapangan saja yang berbeda," katanya disela-sela proses seleksi paskibraka di Griya Agung, Selasa (11/8/2020).
Upacara yang biasanya berlangsung 15 menit, dipersingkat hanya 10 menit karena meniadakan momen detik-detik pembacaan naskah proklamasi. Selain itu pembatasan jumlah undangan juga diterapkan mengingat protokol kesehatan
"Tahun ini hanya tiga orang pengibar dan penurunan bendera. Tidak ada pasukan 8, 17 dan 45 masuk ke lapangan dan mereka (petugas) juga melakukan rapid test, untuk mengedepankan protokol COVID-19," ujar Sonny
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksanana Koordinator Latihan Paskibraka di Griya Agung Palembang, Adi Wahyuono, menerangkan, penyelenggaran upacara tahun ini sesuai dengan imbauan Sekretaris negara melalui surat edaran Kabupaten/Kota.
Perbedaan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya adalah meniadakan pasukan pendamping, membatasi jumlah peserta upacara 20 orang dari TNI/Polri angkatan darat, laut, udara dan Polisi serta hanya dihadiri Gubernur, Wakil Gubenur, Ketua Dprd, Kajati, Kapolda, Pangdam dan Depag.
"Ada 24 orang marching band dari Kajesdam dan anggota Paskibraka 50 orang dibagi upacara pagi dan sore 25 petugas masing-masing. Tetapi karena hanya tiga orang pengibar dan penurunan bendera, selebihnya jadi gordon atau pagar ayu," kata Adi.
Menurut Adi, karena pelaksanaan upacara HUT ke-75 RI tahun ini dalam kondisi pandemi COVID-19. Pihaknya juga menertibkan prosedur latihan baris berbaris dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan berlaku.
"Menjaga kesehatan bersama mereka baris berbaris latihan berjarak masing-masing dua meter dan mewajibkan cuci tangan, pakai handsanitizer, masker dan face shield," jelasnya.
Selain itu, untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, ketika latihan berlangsung dan saat pelaksanaan upacara terselenggara. Pihak panitia Paskibraka tingkat Provinsi Sumsel juga menyediakan tim medis.
"Panitia tahun ini melibatkan empat angkatan keamanan, TNI/Polri dan memonitor kegiatan sesuai protokol kesehatan dengan menyiapkan tim kesehatan dari Dinkes provinsi/kota dan Rumah Sakit Bari," tutupnya.