PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kota Palembang, Harrey Hadi, mengatakan selama semester I 2020 pertumbuhan ekonomi di Kota Palembang yang disimulasikan bersama tim ahli Universitas Sriwijaya (Unsri) tercatat masih positif pada kisaran 4 - 5 persen, atau turun dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2019 yakni 5,9 persen.
"Kami berupaya pertumbuhan ekonomi di akhir 2020 tetap pada rentang 4 - 5 persen untuk bekal pemulihan di 2021 yang mungkin kondisinya masih sulit," tegas Harrey, Selasa (18/8/2020).
Pihaknya juga mulai melanjutkan program-program dan menggerakan belanja modal untuk memaksimalkan serapan APBD dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah penanganan Covid-19 pada sisa Semester 2020.
Selain itu Pemkot Palembang mulai mengembalikan dana sisa realokasi Covid-19 sebesar Rp380 Miliar ke dinas-dinas untuk mengoptimalkan belanja modal dengan sisa anggaran yang ada, 15 - 20 persen di antaranya diporsikan untuk infrastuktur terutama perbaikan dan penambahan akses jalan kota.
"Kami juga menggerakan belanja modal untuk menstimulus UMKM agar tetap bertahan dan bahkan diharapkan berkembang setelah Covid-19 mereda," katanya.
Ia menuturkan akibat adanya sejumlah review RPJMD, akan berdampak pada beberapa program pemkot Palembang. Namun tidak bagi program yang mendapat pembiayaan Pemerintah Pusat.
"Beberapa program Pemkot Palembang kemungkinan targetnya akan dikurangi.
Tetapi untuk program-program yang ada dalam RPJMN 2020 - 2024 seperti Restorasi Sungai Sekanak Lambidaro dan pembangunan Jembatan Layang Simpang Sekip tetap bertahan karena dipastikan mendapat pembiayaan dari pemerintah pusat, mengingat fungsinya sangat dibutuhkan untuk mempermudah aksesibilitas sektor ekonomi," tuturnya.