PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Instalasi pengelolaan air bersih yang baru ini dapat mengaliri 500 liter perdetik, dimana 1 liter perdetik dapat mengaliri 80 pelangan jadi 500 liter perdetik dapat mengaliri pelanggan baru sebanyak 40 ribu pelanggan kita layani," terang Direktur Utama PDAM Tirta Musi Andi Wijaya, usai MoU di Rumah Dinas Wali kota, Kamis (22/10/2020).
Andi melanjutkan, percepatan investasi kapasitas instalasi pengelolaan air bersih dilakukan agar bisa melayani masyarakat dengan cepat. Pinjaman dana ini baru pertama kali selama ini PDAM mengandalkan APBD.
Dengan percepatan, PDAM Tirta Musi akan mendapatkan insentif dari pemerintah pusat melalui World Bank sebesar 30 persen dari aset pipa instalasi pengelolaan air bersih.
"Percepatan kekurangan kapasitas bisa kita capai dengan menggunakan dana pihak lain, bank Sumsel babel percaya dengan kita, pinjaman ini sifatnya komersial selama 10 tahun," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Sayamsuddin mengatakan, dengan adanya sinergi dengan BUMD PDAM Tirta Musi bisa menggerakan roda perekonomian.
"Kami sebagai Bank Pembangunan Daerah berharap, ketika mulai masuk ke ranah BUMD kami bisa menggerakan sedikit roda perekonomian daerah. Kami akan mensupport apa saja yang dibutuhkan PDAM Tirta Musi," kata dia.
Peminjaman dana ini diperuntukkan selama 10 tahun, yang maksudnya uang tersebut digunakan untuk membiayai masa konstruksi.
"Ini seperti investasi, nanti ada untuk konstruksi sampai masa ekonomisnya termasuk juga masa pembangunannya," jelasnya.