PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Mungkin 40% kosumen sudah beralih ke Maxim. Kalau bisa tarifnya disetarakan lah sesuai aturan. Dengan begitu persaingan jadi lebih adil. Tinggal konsumen silahkan memilih mana yang mereka sukai pelayananya," ujar KGS Erwin Agustinha dari komunitas Tim Kalong Ampera, Kamis (17/12/2020).
"Kalau Gojek dan Grab jelas tidak akan menurunkan tarif kembali. Karena tarif saat ini sudah hasil penyesuaian dengan aturan Kemenhub," tambahnya.
Menurutnya perwakilan mitra ojol dari Gojek dan Grab sebelumnya sudah menyampaikan keluhan kepada pemerintah setempat, namun hingga saat ini belum ada tindakan tegas.
"Kami sempat berontak, tapi Pemkot Palembang terkesan tutup mata. Kita juga sudah adukan ke Poltabes, Polda, sampai ke Kodam. Tapi jawaban Maxim Palembang katanya adukan saja ke Rusia untuk menutup aplikasinya," kata Erwin.
Ia juga mengeluhkan ketidaktegasan pemerintah ketika Maxim dibiarkan beroperasi saat Palembang menerapkan PSBB di Kota Palembang.
"Gojek dan Grab mengikuti aturan pemerintah untuk tidak beroperasi sementara waktu itu. Tapi Maxim dibiarkan saja. Jadi Maxim itu seperti aplikasi yang tidak terikat dengan aturan," tandas Erwin.
Keluhan serupa disampaikan mitra ojol wanita Sudiarti atau yang akrab disapa Atik. Di masa pandemi ini, ia berharap mitra ojol antar-aplikasi bisa bersaing sehat agar bisa sama-sama bertahan.
"Maxim ini kasih harga memang sangat murah di bawah rata-rata. Kami di sini juga bingung bagaimana mencari solusi terbaik, apalagi di masa pademi begini, kami minta pemerintah berlaku adil saja menerapkan aturan," ujar Ketua Srindaki Ojol Story Palembang itu.
Saat ini, lanjut Atik, yang dapat ia lakukan hanya memberikan pelayanan terbaik agar konsumen yang ada saat ini tetap bertahan.
"Saya di Gojek, baik mitra maupun kosumen konsisten menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan hand sanitizer, seminggu sekali disinfeksi kendaraan, membagikan tutup wajah kepada konsumen yang aktif menggunakan GoRide. Semoga dengan begitu masih ada kosumen yang setia," ujarnya.
Sementara itu Alex, perwakilan Maxim Palembang enggan berkomentar banyak terkait keluhan rekan-rekan ojol aplikasi lain yang menilai tarif Maxim menimbulkan persaingan tidak sehat. Sebab mitra hanya beroperasi sesuai prosedur, sementara tarif merupakan wewenang aplikator. "Untuk masalah harga, tarif itu yang punya wewenang orang pusat," jawab Alex singkat.