loader

Indonesia dan China Gelar Forum Investasi dan Pariwisata di Danau Toba

Foto

DANAU TOBA, GLOBALPLANET. - Pertemuan itu diberi tajuk "Indonesia-China Tourism & Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations," 

Dari pihak Indonesia hadir Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.

Sementara dari pihak China hadir sejumlah pengusaha dan pihak Kedubes China di Indonesia serta Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Mr. Zhang Xu, yang tampil secara virtual.

Luhut dalam acara itu menegaskan, di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19, pemerintah tengah fokus pada Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Salah satu sektor andalan Indonesia adalah  pariwisata," ujar Luhut. 

Pihaknya telah memokuskan pada pemulihan sektor pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata yang memprioritaskan ke lima daerah utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang. 

Kemudian, kata dia, acara itu sendiri merupakan bagian dari memeringati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan China serta menggalakkan perekonomian pariwisata.

Ia menyebutkan, acara itu menjadi ajang bagi kedua pihak yang saat ini difokuskan  pada bidang investasi strategis, perdagangan, pariwisata, dan kesehatan, terutama yang terkait pandemi Covid-19.

Juga, sambung Luhut, kelanjutan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, memudahkan akses kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru  serta dapat mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. 

"Sebagai salah satu kawasan destinasi utama yang diprioritaskan, Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar," ujar Luhut.

Luhut menyebutkan, di acara itu tidak hanya destinasi alam yang dibahas, tapi juga yang memiliki destinasi budaya dan buatan yang sangat menarik. 

Kata dia, forum ‘Indonesia-China Tourism & Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations’ akan memerkenalkan keistimewaan dan keunikan berbagai kawasan destinasi di Indonesia.

Dengan demikian dapat menarik investasi sehingga percepatan pengembangan Sumber Pendapatan Daerah (SPD) dapat dilakukan guna menumbuhkan perekonomian Indonesia. 

"Di tengah pandemi dengan kondisi perekonomian yang tengah melambat, maka Indonesia harus mampu meyakinkan investor untuk menanam modalnya di Indonesia," ujar Luhut. 

Secara terpisah, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengakui  pandemi Covid-19 telah memberikan dampak ekonomi yang sistemik, masif, dan terstruktur di seluruh dunia. 

Ia melihat perubahan gaya hidup mendorong pemerintah serta dunia usaha untuk melakukan evaluasi serta penyesuaian kebijakan-kebijakan baru, yang tentunya harus dilakukan secara cepat. 

Untuk itu, kata Bahlil, BKPM melakukan pendekatan-pendekatan di luar kebiasaan, tidak hanya untuk menangkap peluang investasi baru dari relokasi usaha, namun juga dalam penyelesaian persoalan investasi yang mangkrak. 

“Sudah 74,8 persen dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 817,2 triliun  terpenuhi. Sisanya optimis dapat kami kejar hingga akhir tahun ini,” ujar mantan Ketua HIPMI ini. 

Selain itu, Bahlil juga yakin dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) yang memberikan kemudahan dalam proses perizinan berusaha, daya saing Indonesia dalam menarik investasi akan lebih tinggi. 

"Investasi yang hadir di Indonesia pun akan lebih terasa manfaatnya, karena harus merangkul pengusaha nasional di daerah dan UMKM," katanya.

Selain itu, ia juga yakin perbaikan-perbaikan iklim investasi akan terus meningkat, utamanya setelah Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinet baru. 

"Menteri-menteri yang terpilih diharapkan akan lebih berkomitmen dalam usaha menarik investor ke Indonesia," kata Bahlil.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menegaskan, penerapan protokol kesehatan menjadi hal penting untuk diperhatikan industri dan masyarakat. 

Ia memyebutkan, para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif maupun wisatawan harus melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan dan kepedulian. 

Ia mengingatkan, rasa kepedulian terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan yang paling penting terhadap sektor pariwisata. 

"Kita tahu pandemi ini memberikan dampak yang besar, namun kita harus hadapi bersama. Kerja sama ini saya harapkan dapat diimplementasikan dengan penerapan protokol kesehatan yang sebaik-baiknya dan Kemenparekraf akan terus memberikan dukungan kepada industri dalam menghadirkan inovasi-inovasi lainnya," kata Wishnutama Kusubandio.

Kemenparekraf, kata pendiri Net TV ini, akan fokus melaksanakan program sertifikasi CHSR (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) secara gratis bagi sektor pariwisata di 34 provinsi.

Kata dia, sertifikasi ini berguna sebagai standarisasi baru untuk meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia.  

Menparekraf mengatakan, Indonesia telah mencanangkan pengembangan pariwisata yang berkualitas sebagai rencana strategis ke depan. 

"Artinya pengembangan pariwisata harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya. 

Sementara itu secara daring, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Mr Zhang Xu menyebutkan pemerintah China sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Pihaknya pun akan mempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral kedua negara, antara Indonesia dan China, terutama dalam mendukung pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Share

Ads