OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Akibat minimnya dukungan anggaran Pemerintah melalui KONI OKU Timur yang seolah menutup mata terhadap bakat lokal. Mengakibatkan tiga atlet Mixed Martial Arts (MMA) dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terancam batal untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh- Medan
Sedangkan tiga atlet ini sudah mengharumkan nama daerah dengan menjuarai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Lahat.
Muhammad Rohman Hidayatullah (77 kg Putra), Sandy Permana (70 kg Putra), dan Ani Zulfa Latifah (56 Kg Putri) terpaksa berharap pada kebaikan hati individu setelah pelatih mereka, Rahmat, mengungkapkan melalui wawancara WhatsApp bahwa KONI OKU Timur tidak menyediakan dana untuk keberangkatan mereka.
"KONI OKU Timur tidak mengalokasikan anggaran untuk keberangkatan atlet, baik cabang baru maupun lama,"terang Rahmat, mengutip pernyataan Ketua KONI OKU Timur, Onasis, pada Kamis, (12/9/2024).
Pernyataan ini menyoroti ketidakmampuan lembaga tersebut dalam memprioritaskan dan mendukung talenta lokal.
Ditengah krisis ini, Fenus Antonius, SE, MM, yang merupakan Anggota DPRD Terpilih Sumatera Selatan (Sumsel) dan adik kandung Calon Bupati OKU Timur Fery Antoni, SE, MM, memberikan bantuan finansial agar ketiga atlet kebanggaan Bumi Sebiduk Sehaluan bisa berangkat dan bertanding pada PON Aceh-Medan.
"Kami berterima kasih kepada pak Fenus Antonius atas dukungan finansial yang diberikan. Bantuan ini tidak hanya menyelamatkan partisipasi kami di panggung nasional tetapi juga menyoroti pentingnya dukungan nyata bagi atlet berprestasi,"terangnya.
Langkah Fenus Antonius ini tidak hanya menyelamatkan nasib atlet, tetapi juga menelanjangi kelemahan pengelolaan dana olahraga di OKU Timur.
Dengan keberangkatan yang dijadwalkan hari ini, situasi ini memunculkan pertanyaan serius, mengapa pengelolaan dana olahraga begitu rapuh hingga mengandalkan dukungan individu untuk memberangkatkan atlet berbakat?
Prestasi gemilang para atlet MMA dari PSHT ini seharusnya menjadi kebanggaan daerah, bukan beban bagi individu.
Ini panggilan mendesak bagi pihak berwenang untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan memastikan dukungan berkelanjutan bagi atlet yang berjuang keras mengukir prestasi.