OKUT, GLOBALPLANET - “Di dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri itu memperbolehkan untuk melakukan sekolah tatap muka dengan persetujuan wali murid dan mengutamakan Protokol Kesehatan (Prokes),” kata Kadisdikbud OKU Timur Wakimin SPd, MM, pada Kamis (01/04/2021).
Ketika itu kata Wakimin, banyak wali murid yang mengharapkan agar anaknya masuk belajar. “Karena itu yang menuntut untuk tatap muka kita fasilitasi dan yang masih daring juga kita fasilitasi," imbuhnya.
Sekolah sudah menyiapkan Prokes dengan sebaik mungkin demi kenyamanan dalam belajar secara langsung.
“Bagi murid yang sekolah secara tatap muka diarahkan untuk membuat surat pernyataan, tapi jika pihak sekolah dan murid ada yang menginginkan belajar secara daring itu juga dipersilahkan, tidak ada paksaan,” ujar Wakimin.
"Intinya menjaga kesehatan itu utama, kemudian juga jangan sampai siswa tidak mendapatkan pelajaran, tapi untuk yang sakit tidak diizinkan masuk sekolah," tambahnya.
Dalam proses belajar secara langsung guru aktif mengawasi siswa dari mulai belajar hingga pulang sekolah. "Tentunya kita mengacu pada SKB 4 menteri. Untuk jumlah siswa juga maksimal hanya 18 orang di dalam kelas,"imbuhnya.
Sebagai upaya dalam proses belajar mengajar dan menjaga kesehatan, pihaknya juga bekerja sama dengan Puskesmas setempat. Sehingga, jika ada yang terwabah saat itu juga pembelajaran dihentikan dan dilakukan perawatan.
"Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada siswa dan guru yang terpapar. Guru - guru juga ketika sedang tidak fit silahkan mengisolasi diri," tambahnya.
