JAKARTA, GLOBALPLANET - Tren kenaikan harga minyak sawit masih berlanjut, sementara volume ekspor yang terus meningkat, maka diperkirakan nilai ekspor minyak sawit 2021 akan sangat mungkin mencapai lebih dari US$35 miliar.
Harga minyak sawit pada bulan Oktober mencapai US$1.368/ton CIF Rotterdam lebih tinggi dari harga bulan September sebesar US$1.235 dan Agustus sebesar US$1.236.
Nilai ekspor produk sawit pada bulan Oktober mencapai US$3,673 miliar dengan volume ekspor sebesar 3.213 ribu ton atau naik 230 ribu ton (+11,3%) dari bulan September. Kenaikan terbesar pada olahan minyak sawit yaitu sebesar 298 ribu ton atau 13,5% lebih tinggi dari bulan sebelumnya sedangkan untuk CPO turun sebesar -7,0% dari bulan September menjadi 147 ribu ton.
“Kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan Mesir sebesar 110,7 ribu ton (+203,3%) menjadi 165,1 ribu ton. Ekspor ke China pada Oktober masih mengalami kenaikan 73,7 ribu ton (11,79%) menjadi 698,8 ribu ton yang secara YoY 26,6% lebih besar dari pada 2020,” kata Mukti Sardjono Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dlam keterangan tertulis yang diterima GlobalPlanet, Rabu (15/12).
Keludian Lanjut Mukti, untuk tujuan India, ekspor turun 86,2 ribu ton (-25,97%) menjadi 245,6 ribu ton yang secara YoY 1.144 ribu ton lebih rendah (-25,8%) dari 2020. Untuk tujuan EU 27 terjadi kenaikan ekspor sebesar 91,6 ribu ton (+26,79%) dari bulan September tetapi secara YoY turun -3,1% lebih rendah dari tahun 2020.
Sampai dengan bulan Oktober 2021, nilai ekspor produk kelapa sawit mencapai US$ 29,528 miliar yang merupakan pencapaian nilai ekspor tertinggi selama ini. Dengan perkiraan produksi CPO dan PKO November-Desember 2021 sebesar 9.395 ribu ton dan konsumsi 3 juta ton, maka tersedia 6.4 juta ton untuk ekspor.