Dia mengatakan sektor hulu perusahaan perkebunan kelapa sawit kemungkinan akan lebih sensitif terhadap perubahan harga CPO, dan mereka yang beroperasi di Malaysia dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia, lantaran ada kewajiban menjual sebagian produk minyak sawit mereka untuk sementara dengan harga lebih rendah.
Affin Hwang menaikkan perkiraan harga rata-rata CPO menjadi RM 4,400 per ton dari RM 3,300 per ton sebelumnya.
Dilansir News Strait Times, Nadia mencatat, beberap faktor yang bisa menentukan harga CPO naik atau justru melemah diantaranya yakni, adanya permintaan yang lebih kuat/lebih lemah dari perkiraan dan produksi yang lebih rendah/lebih tinggi dari perkiraan yang mempengaruhi harga minyak nabati.
Ekspor produk minyak sawit yang lebih kuat/lebih lemah dari perkiraan, produksi biodiesel yang lebih kuat/lemah dari perkiraan terutama di Indonesia dan Malaysia, dan perubahan kebijakan serta struktur pajak.