loader

Inflasi Terkendali, Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,15 Persen

Foto
Gubernur Sumsel Herman Deru. (Foto: Istimewa)

Pertumbuhan ekonomi ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah uang kartal yang beredar di masyarakat Sumsel yang terindikasi dari peningkatan jumlah uang kartal yang beredar di masyarakat Sumsel yang terindikasi dari peningkatan uang keluar (outflow) dari BI. 

Pada triwulan 1 2022, ouflow uang kartal meningkat sekitar 8,5% dibandingkan triwulan yang sama  pada tahun sebelumnya yakni sekitar Rp2,7 triliun menjadi sekitar Rp3,0 triliun. 

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan II 2022 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang dipengaruhi oleh masuknya periode bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri serta penghapusan kebijakan PPKM,” imbuhnya.

Dari sisi LU, perbaikan ekonomi Sumsel pada triwulan II 2022 diperkirakan bersumber dari peningkatan kinerja LU pertanian, kehutanan dan perikanan memasuki musim panen serta LU perdagangan besar dan eceran di tengah pelonggaran kebijakan mudik saat HKBN. 

Dalam laporan itu juga dijelaskan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumsel pada bulan April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,96% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,69% (mtm). Perkembangan  ini terutama dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau serta transportasi. 

"Kedepan pengendalian inflasi terus dilakukan oleh TPID Provinsi Sumsel dan kabupaten/kota dengan berpedoman pada strategi pengendalian inflasi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif)," jelas Erwin dikutip dari laporan perkembangan ekonomi Provinsi Sumsel. 

Terkait inflasi Provinsi Sumsel secara keseluruhan tahun 2022 diperkirakan kembali meningkat namun masih terkendali dan berada pada rentang sasaran target inflasi nasional 3,0 plus minus 1%. 

Adapun tekanan inflasi diperkirakan bersumber dari pulihnya permintaan masyarakat sebagai dampak dari meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran kebijakan pembatasan. Peningkatan mobilitas masyarakat juga berpotensi mendorong peningkatan harga angkutan udara.

Share

Ads