Minyak sawit diharapkan mampu menjawab peningkatan permintaan tersebut. “Hal ini dimungkinkan karena produktivitas sawit yang tinggi yaitu empat ton per hektar, lebih tinggi empat sampai sepuluh kali lipat dibandingkan produktivitas kedelai, bunga matahari, dan rapeseed. Sehingga, mengonsumsi minyak sawit membantu meminimalisir ekspansi pembukaan lahan perkebunan,”ujar Wamendag.
Pada 2021, total produksi minyak sawit global sebesar 75,5 juta ton dengan tren yang naik dari tahun ke tahun. Indonesia adalah negara produsen minyak kelapa sawit terbesar dengan pangsa produksi sebesar 60 persen.
Sepanjang 2021, produksi Indonesia adalah 46,9 juta ton dan Malaysia sebesar 18,7 juta ton. Bersama Malaysia, Indonesia menyuplai 87 persen dari produksi minyak sawit global, sekaligus merupakan eksportir terbesar di pasar dunia.