Kenaikan ekspor diikuti dengan kenaikan nilai ekspor sebesar US$ 900 juta dari US$ 3.800 juta pada bulan Juli menjadi US$ 4.791 pada bulan Agustus, meskipun harga CPO Cif Rotterdamturun dari US$ 1.203/ton pada bulan Juli menjadi US$ 1.095/ton pada bulan Agustus.
Ekspor Terbesar ke India dan China
Kenaikan ekspor terbesar dari bulan Juli ke Agustus terjadi untuk tujuan India yang naik 193% dari 370,8 ribu ton menjadi 1.086,0 ribu ton. Kemudian diikuti oleh China yang naik 68% (355,7 ribu ton) dari 524,0 ribu ton menjadi 879,7 ribu ton dan oleh EU yang naik 51,7% (172,8 ribu ton) dari 334,0 ribu ton menjadi 506,8 ribu ton.
Kenaikan ekspor didukung oleh kenaikan produksi sebesar 503 ribu ton menjadi 4,3 juta ton dari sebelumnya 3,8 juta ton juta ton.
Kenaikan produksi ini selain disebabkan oleh faktor musiman juga karena PKS sudah beroperasi secara normal. "Namun secara YoY sampai dengan Agustus, produksi 2022 sebesar 31,6 juta ton adalah lebih rendah dari produksi 2021 sebesar 33,6 juta ton," kata Mukti.
Sementara konsumsi dalam negeri bulan Agustus sebesar 1.841 ribu ton, sedikit turun (-2,2%) dibandingkan dengan konsumsi bulan Juli sebesar 1.881 ribu ton, tetapi lebih tinggi dari bulan Agustus 2021 sebesar 1.465 ribu ton.
Secara YoY konsumsi sampai dengan Agustus 2022 sebesar 13.299 ribu ton, 8,5% lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar 12.253 ribu ton.
"Berdasarkan perkembangan tersebut, stok minyak sawit turun dari 5.905 ribu ton pada bulan Juli menjadi 4.036 ribu ton pada bulan Agustus," pungkasnya.